Jakarta (ANTARA) - Awan abu vulkanik setinggi lima kilometer akibat peristiwa erupsi Gunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe, mengatakan letusan yang terjadi Rabu pagi ini pada pukul 04.14 WIT memiliki amplitudo maksimum 28 milimeter dengan durasi 6 menit 2 detik.
"Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Roeroe menuturkan erupsi itu menciptakan lontaran lava pijar dengan jarak 700 meter ke lereng bagian barat Gunung Ibu. Bahkan, kilatan-kilatan petir juga tampak dalam kolom abu vulkanik saat letusan tersebut berlangsung. Suara dentuman dan gemuruh terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Pada pukul 00.00 sampai 06.00 WIT, hari ini, Gunung Ibu masih sering mengalami guncangan gempa akibat aktivitas vulkanik maupun magmatik dengan rincian satu kali gempa letusan, satu kali gempa guguran, 24 kali gempa hembusan, dua kali gempa harmonik, 349 kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.
Baca juga: Awan abu membumbung setinggi erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara
Baca juga: Potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu
Baca juga: Awan abu membumbung setinggi erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara
Baca juga: Potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu
Sejak 16 Mei 2024 sampai hari ini, Gunung Ibu masih menyandang status Awas atau Level IV lantaran aktivitas vulkanik dan kegempaan masih terbilang tinggi. Badan Geologi merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak tujuh kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.