Mataram (ANTARA) - Tim 9 Hj. Nurhidayah menanggapi klaim Nauvar Farinduan yang mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju sebagai bakal calon bupati pada Pilkada Lombok Barat 2024.
M. Zainul Pahmi, Juru Bicara Tim 9 Hj. Nurhidayah, di Mataram, Sabtu, mengatakan bahwa Farin terlalu dini untuk mengklaim bahwa rekomendasi Partai Gerindra tersebut menjadi miliknya.
"Belumlah kalau dibilang itu untuk Farin. Proses masih berjalan kok," kata Pahmi.
Pahmi mengingat kembali pertemuan di Kantor DPD Partai Gerindra NTB. Saat itu, Farin memaparkan ada nama Hj. Nurhidayah yang juga akan direkomendasikan untuk maju dalam kontestasi Pilkada Lombok Barat.
"Mungkin (Farin) lupa. Saya mengingatkan itu, dan semua kader waktu itu mendengarnya," ucap dia.
Pahmi menyampaikan bahwa secara histori Hj. Nurhidayah adalah kader lama partai berlambang burung garuda tersebut. Perempuan yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Barat ini sudah memulai karier politik di Partai Gerindra sejak 2008.
"Semua jenjang pengaderan di partai itu sudah dilalui Bu Dayah (Hj. Nurhidayah). Tidak banyak kader yang memulai dari awal seperti itu," ujarnya.
Sisi lain, lanjut Pahmi, Farin masuk dan menjadi pengurus di DPD Gerindra NTB pada tahun 2018 ketika maju pada Pilkada Lombok Barat.
"Awalnya Pak Farin itu kader partai lain, kemudian terlempar dan masuk Partai Gerindra," katanya.
Orang dekat Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan T.G.H. Zainuddin Tsani ini mengatakan bahwa dedikasi Hj. Nurhidayah untuk Partai Gerindra cukup panjang. Selama berkiprah, dia dikenal tidak pernah bermasalah.
"Kami yakin DPP akan banyak mempertimbangkan hal tersebut, dan kami optimistis rekomendasi (Partai Gerindra) diberikan secara objektif. Bukan karena satu ada di DPD, kemudian satu ada di DPC pasti proporsional penentuannya," ujar dia.
Pahmi menambahkan bahwa komunikasi Nurhidayah dengan DPP Partai Gerindra juga terus berjalan baik. Beberapa waktu terakhir, politikus asal Gunung Sari itu dihubungi oleh petinggi partai.
"Beliau (Hj. Nurhidayah) ikut saja arahan. Sudah 16 tahun beliau di partai ini, jadi sangat paham mekanisme," katanya.
M. Zainul Pahmi, Juru Bicara Tim 9 Hj. Nurhidayah, di Mataram, Sabtu, mengatakan bahwa Farin terlalu dini untuk mengklaim bahwa rekomendasi Partai Gerindra tersebut menjadi miliknya.
"Belumlah kalau dibilang itu untuk Farin. Proses masih berjalan kok," kata Pahmi.
Pahmi mengingat kembali pertemuan di Kantor DPD Partai Gerindra NTB. Saat itu, Farin memaparkan ada nama Hj. Nurhidayah yang juga akan direkomendasikan untuk maju dalam kontestasi Pilkada Lombok Barat.
"Mungkin (Farin) lupa. Saya mengingatkan itu, dan semua kader waktu itu mendengarnya," ucap dia.
Pahmi menyampaikan bahwa secara histori Hj. Nurhidayah adalah kader lama partai berlambang burung garuda tersebut. Perempuan yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Lombok Barat ini sudah memulai karier politik di Partai Gerindra sejak 2008.
"Semua jenjang pengaderan di partai itu sudah dilalui Bu Dayah (Hj. Nurhidayah). Tidak banyak kader yang memulai dari awal seperti itu," ujarnya.
Sisi lain, lanjut Pahmi, Farin masuk dan menjadi pengurus di DPD Gerindra NTB pada tahun 2018 ketika maju pada Pilkada Lombok Barat.
"Awalnya Pak Farin itu kader partai lain, kemudian terlempar dan masuk Partai Gerindra," katanya.
Orang dekat Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan T.G.H. Zainuddin Tsani ini mengatakan bahwa dedikasi Hj. Nurhidayah untuk Partai Gerindra cukup panjang. Selama berkiprah, dia dikenal tidak pernah bermasalah.
"Kami yakin DPP akan banyak mempertimbangkan hal tersebut, dan kami optimistis rekomendasi (Partai Gerindra) diberikan secara objektif. Bukan karena satu ada di DPD, kemudian satu ada di DPC pasti proporsional penentuannya," ujar dia.
Pahmi menambahkan bahwa komunikasi Nurhidayah dengan DPP Partai Gerindra juga terus berjalan baik. Beberapa waktu terakhir, politikus asal Gunung Sari itu dihubungi oleh petinggi partai.
"Beliau (Hj. Nurhidayah) ikut saja arahan. Sudah 16 tahun beliau di partai ini, jadi sangat paham mekanisme," katanya.