Pemkot Bima matangkan langkah teknis jelang apel siaga bencana

id Pemerintah Kota Bima, Pj Sekda Kota Bima Hj Mariamah, Apel Siaga Bencana, Darurat Bencana, Bencana Hidro Meteorologi

Pemkot Bima matangkan langkah teknis jelang apel siaga bencana

Pj Sekda Kota Bima, Hj Mariamah, memimpin rapat koordinasi persiapan apel siaga bencana di halaman Kantor BPBD Kota Bima, Kamis (13/11/2025). (ANTARA/HO-Diskominfotik Kota Bima)

Kota Bima (ANTARA) - Pemerintah Kota Bima terus mematangkan berbagai langkah teknis jelang pelaksanaan apel siaga dan simulasi bencana hidrometeorologi sebagai upaya memastikan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi potensi banjir dan longsor pada puncak musim penghujan.

Rapat koordinasi (rakor) persiapan apel siaga tersebut dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bima, Hj Mariamah, dan digelar di halaman Kantor BPBD Kota Bima, Kamis (13/11). Sebanyak 42 komponen lintas sektor hadir dalam rakor tersebut, mulai dari unsur TNI, Polri, BMKG, Bulog Cabang Bima, PT PLN, PT Pertamina, hingga berbagai organisasi perangkat daerah, lembaga kesehatan, akademisi, organisasi profesi, relawan dan komunitas kebencanaan.

Dalam arahannya, Mariamah mengatakan bahwa beberapa hari terakhir Kota Bima kembali diingatkan oleh peristiwa banjir yang melanda sejumlah kelurahan, termasuk wilayah Lampe dan sekitarnya. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa tersebut menjadi tanda bahwa ancaman bencana hidrometeorologi masih sangat nyata.

"Musim penghujan yang mulai intens memerlukan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat. Apel siaga bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memastikan semua perangkat, personel, dan sumber daya benar-benar siap menghadapi potensi bencana," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Bima tetapkan status darurat bencana selama 14 hari

Mariamah menekankan, pentingnya langkah teknis yang terpadu antara BPBD, TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PUPR, dan perangkat daerah lainnya dalam penanganan kebencanaan.

Ia juga meminta seluruh pihak memastikan ketersediaan logistik siaga bencana, seperti tenda, perahu, dapur umum, alat komunikasi darurat, serta sarana pendukung evakuasi.

Selain itu, Mariamah menyoroti pentingnya penguatan sistem peringatan dini (early warning system) dan jejaring informasi di kelurahan rawan banjir. Menurutnya, edukasi dan simulasi kebencanaan kepada masyarakat harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.

"Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab BPBD, tetapi tanggung jawab kita bersama. Pemerintah Kota Bima akan terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan relawan dan komunitas masyarakat," katanya.

Ia berharap apel siaga dan simulasi yang akan digelar dapat berjalan efektif sebagai langkah awal kesiapan daerah dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. “Hal ini penting agar setiap potensi bencana dapat kita antisipasi lebih dini dan ditangani dengan cepat serta tepat," pungkasnya.

Baca juga: Status siaga ditetapkan, Bima bersiap hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Ketika air turun tanpa peringatan
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Banjir dan ujian mitigasi di tanah Bima-Dompu
Baca juga: Sejumlah desa di Kecamatan Sanggar Bima terendam banjir

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.