Washington, AS (ANTARA) - Paus Fransiskus bersama para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) akan mengambil bagian dalam sesi tentang kecerdasan buatan selama pertemuan puncak mendatang di Italia, menurut Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, Selasa (11/6).
“Para pemimpin (G7) akan bergabung dengan Yang Kudus, Paus Fransiskus, untuk sesi tentang kecerdasan buatan, dan topik-topik lainnya,” kata Kirby saat konferensi pers.
Selama sesi tersebut, Paus Fransiskus dan para pemimpin G7 akan berdiskusi dan menyusun pendekatan bersama untuk memanfaatkan kelebihan kecerdasan buatan, sambil mengelola risiko terhadap keamanan nasional, ujar Kirby menambahkan.
Pada Januari, Paus Fransiskus mengatakan dalam pesannya di Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 bahwa kecerdasan buatan menimbulkan banyak risiko, dan dapat menyebabkan skenario yang mengganggu di tangan yang salah.
Dia juga menyerukan agar kecerdasan buatan dapat diregulasikan.
Konferensi tingkat tinggi G7 akan berlangsung di wilayah Apulia, Italia, pada tanggal 13-15 Juni.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Paus Fransiskus: Perang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan
Baca juga: Industri senjata "ambil untung dari kematian"
“Para pemimpin (G7) akan bergabung dengan Yang Kudus, Paus Fransiskus, untuk sesi tentang kecerdasan buatan, dan topik-topik lainnya,” kata Kirby saat konferensi pers.
Selama sesi tersebut, Paus Fransiskus dan para pemimpin G7 akan berdiskusi dan menyusun pendekatan bersama untuk memanfaatkan kelebihan kecerdasan buatan, sambil mengelola risiko terhadap keamanan nasional, ujar Kirby menambahkan.
Pada Januari, Paus Fransiskus mengatakan dalam pesannya di Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58 bahwa kecerdasan buatan menimbulkan banyak risiko, dan dapat menyebabkan skenario yang mengganggu di tangan yang salah.
Dia juga menyerukan agar kecerdasan buatan dapat diregulasikan.
Konferensi tingkat tinggi G7 akan berlangsung di wilayah Apulia, Italia, pada tanggal 13-15 Juni.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Paus Fransiskus: Perang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan
Baca juga: Industri senjata "ambil untung dari kematian"