Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memberikan bantuan lima drone pertanian untuk petani di Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, sebagai upaya mengembangkan sektor pertanian sekaligus menarik milenial untuk bertani.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan dari sekitar 145.000 petani di Kabupaten Kediri, mereka yang berasal dari kalangan milenial terbilang masih rendah, sekitar 8 persen. Drone pertanian bisa membantu petani untuk pemupukan dan penyemprotan sehingga memudahkan kerja mereka.
"Drone ini menjadi satu hal yang baru. Kalau sudah jalan lima tahun, 10 tahun, drone ini akan menjadi hal yang biasa," katanya di Kediri, Jumat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo menambahkan, selain drone pertanian, pemerintah juga memberikan beberapa kebutuhan untuk pertanian lainnya seperti genset. Petani Purwoasri juga mendapatkan dua traktor roda dua rotary.
Untuk penyerahan bantuan itu, kata dia, diberikan secara bertahap. Namun, dengan jeda tidak lama bantuan bisa sampai ke petani sehingga bisa secepatnya dimanfaatkan untuk bertani.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Satu Pandansari, Sutrimo mengatakan drone ini tentunya sangat membantu petani. Diharapkan dengan drone ini, pemupukan hingga penyemprotan hama bisa lebih maksimal, sehingga produktivitas pertanian nantinya juga bisa lebih optimal.
"Sebagai petani di Purwoasri, kami merasa diperhatikan dari teknologi pertanian. Banyak bantuan dari pemkab, provinsi maupun pusat yang diusahakan bermanfaat bagi petani," kata Trimo.
Ia mengaku tidak tidak seluruh petani mengerti tentang penggunaan drone pertanian. Namun, pastinya dengan pelan-pelan petani jadi lebih mengerti tentang penggunaan dan manfaatnya, sehingga dengan bantuan ini lebih banyak petani di wilayahnya dapat mengikuti kemajuan teknologi yang ada.
Baca juga: Warga Bima diimbau tak bakar lahan pertanian di musim kemarau
Baca juga: Para petani di Lombok Tengah mulai tanam tembakau
"Alhamdulillah Purwoasri mendapat lima drone. Dengan drone ini lebih banyak petani dapat mengikuti kemajuan teknologi yang ada," kata dia.
Terkait dengan petani milenial, ia mengaku di daerahnya terdapat 18 petani milenial. Jumlah ini memang belum begitu banyak, namun dengan milenial mereka bisa membantu petani lainnya.
Para petani milenial bisa lebih mudah untuk belajar serta mendapatkan pelatihan pengoperasian drone oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri. Hal ini tentunya bermanfaat sehingga drone bisa berguna dan dimanfaatkan petani.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan dari sekitar 145.000 petani di Kabupaten Kediri, mereka yang berasal dari kalangan milenial terbilang masih rendah, sekitar 8 persen. Drone pertanian bisa membantu petani untuk pemupukan dan penyemprotan sehingga memudahkan kerja mereka.
"Drone ini menjadi satu hal yang baru. Kalau sudah jalan lima tahun, 10 tahun, drone ini akan menjadi hal yang biasa," katanya di Kediri, Jumat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo menambahkan, selain drone pertanian, pemerintah juga memberikan beberapa kebutuhan untuk pertanian lainnya seperti genset. Petani Purwoasri juga mendapatkan dua traktor roda dua rotary.
Untuk penyerahan bantuan itu, kata dia, diberikan secara bertahap. Namun, dengan jeda tidak lama bantuan bisa sampai ke petani sehingga bisa secepatnya dimanfaatkan untuk bertani.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Satu Pandansari, Sutrimo mengatakan drone ini tentunya sangat membantu petani. Diharapkan dengan drone ini, pemupukan hingga penyemprotan hama bisa lebih maksimal, sehingga produktivitas pertanian nantinya juga bisa lebih optimal.
"Sebagai petani di Purwoasri, kami merasa diperhatikan dari teknologi pertanian. Banyak bantuan dari pemkab, provinsi maupun pusat yang diusahakan bermanfaat bagi petani," kata Trimo.
Ia mengaku tidak tidak seluruh petani mengerti tentang penggunaan drone pertanian. Namun, pastinya dengan pelan-pelan petani jadi lebih mengerti tentang penggunaan dan manfaatnya, sehingga dengan bantuan ini lebih banyak petani di wilayahnya dapat mengikuti kemajuan teknologi yang ada.
Baca juga: Warga Bima diimbau tak bakar lahan pertanian di musim kemarau
Baca juga: Para petani di Lombok Tengah mulai tanam tembakau
"Alhamdulillah Purwoasri mendapat lima drone. Dengan drone ini lebih banyak petani dapat mengikuti kemajuan teknologi yang ada," kata dia.
Terkait dengan petani milenial, ia mengaku di daerahnya terdapat 18 petani milenial. Jumlah ini memang belum begitu banyak, namun dengan milenial mereka bisa membantu petani lainnya.
Para petani milenial bisa lebih mudah untuk belajar serta mendapatkan pelatihan pengoperasian drone oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri. Hal ini tentunya bermanfaat sehingga drone bisa berguna dan dimanfaatkan petani.