Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), Erick Thohir, menyebut bahwa klub-klub peserta Indonesian Basketball League (IBL) harus berani berinvestasi lebih, guna membangun ekosistem tim yang kuat dan berjangka panjang, khususnya bagi tim yang belum mapan.
 
Dalam keterangan video yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, ia membeberkan saat ini kualitas pertandingan IBL sudah membaik dan berkembang cukup pesat, sehingga sudah saatnya peran klub harus lebih aktif untuk membangun home base dan jaringan fan ke depannya.
 
"Tinggal tim-tim yang selama ini di bawah, bagaimana harus berani berinvestasi membangun karena tidak mungkin liga ini penontonnya datang hanya untuk enam atau tujuh klub saja," kata Erick usai menonton pertandingan babak playoffs IBL 2024, antara Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Kesatria Bengawan Solo di Britama Arena, Jakarta, Kamis (11/7) malam.
 
Menurut dia, 14 tim yang bersaing di IBL harus memiliki harapan dan tujuan yang besar, agar bisa bersaing lebih baik setiap musimnya.
 
Apalagi, lanjut dia, pengelola kompetisi sudah mengatur standar gaji dan total gaji maksimal (salary cap) tim per musim, sehingga memberi ruang yang setara antar manajemen klub, guna mengelola kondisi keuangannya.

Baca juga: Delapan tim siap berebut gelar di Playoff IBL
Baca juga: Tim Bima Perkasa Jogja tuntaskan revans atas Amartha Hangtuah
 
"Hal itu (salary cap) bisa membuat masing-masing klub menghitung bagaimana mereka bisa bersaing antara satu dengan yang lainnya," ujar pria yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.
 
Oleh sebab itu, Erick menyarankan setiap klub bisa memanfaatkan sistem kandang-tandang (home-away) guna membangun ekosistem ekonomi klub yang berjangka panjang, mulai dari pengelolaan home base yang tepat, membangun jaringan fan, dan menyiapkan strategi untuk menarik minat masyarakat yang belum mengenal olahraga bola basket.
 
 
 

Pewarta : Donny Aditra
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024