Mataram, 24/6 (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya menghidupkan kembali "Seniman Gula Gending" (penjual manisan terbuat dari gula pasir yang berjualan keliling kampung sambil memainkan irama musik khas)yang kini kian terpinggirkan.

         "Itu karena manisan yang mereka jual kalah bersaing dengan produk serupa yang dibuat secara lebih modern, sehingga jumlah mereka berkurang, padahal keberadaan mereka dapat menjadi daya tarik wisata," kata Kepala Dinas Budpar NTB, Lalu Gita Aryadi di Mataram, Rabu.

         Di sela-sela mendampingi Gubernur NTB, H.M. Zainul Majdi, saat meresmikan gedung kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), ia menyatakan revitalisasi (mengangkat kembali) seniman gula gending itu perlu, karena atraksi mereka cukup menarik dan bisa dijadikan salah satu daya tarik wisata di Lombok dan NTB umumnya.

         "Beberapa tahun lalu, kita sering mendengar dan melihat atraksi seniman gula gending yang menjajakan manisan keliling kampung sambil memainkan musik, kini jumlah merak semakin berkurang, mungkin sebagian seniman jalanan itu mencari pekerjaan lain, karena hasil yang mereka peroleh dari berjualan manisan tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.

         Oleh karena itu, kata Gita, pihaknya akan mendata kembali seniman gula gending yang masih ada, kemudian akan dibina agar musik yang dimainkan lebih menarik dan manisan yang dijual lebih enak dan higienis.

         "Setelah dibina para seniman gula gending bisa kita perankan untuk menyambut tamu di hotel, para tamu hotel yang baru datang disuguhi musik kemudian dipersilahkan mencicipi manisan dan saya yakin ini bisa dijadikan daya tarik wisata," kata Gita.

         Menurut dia, upaya mengangkat kembali seniman gula gending tersebut merupakan salah satu wujud dari pariwisata berbasis kerakyatan, jadi dalam hal ini masyarakat dilibatkan secara langsung sebagai pelaku pariwisata sekecil apapun porsi mereka.

         "Dengan cara ini, maka program sadar wisata akan cepat bisa diwujudkan di NTB, jadi yang bisa menikmati keuntungan dari industri  pariwisata itu bukan hanya pengusaha hotel berbintang dan tempat wisata mewah yang hanya bisa dilakukan oleh pengusaha besar bermodal kuat, tetapi seniman gula gendingpun dapat merasakan rezeki dari industri pariwisata," katanya.(*)

 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025