Lombok Barat (ANTARA) - Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid meminta seluruh satuan kerja perangkat daerah untuk terlibat dalam pembenahan kawasan wisata agar para wisatawan semakin tertarik berkunjung ke daerah ini.
"Keterlibatan seluruh instansi terkait sangat penting dalam proses pembenahan kawasan wisata di sini," kata Fauzan, di Gerung, ibu kota Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Ia mencontohkan camat Kuripan yang mampu menggandeng semua pelaku pariwisata untuk mengangkat peran wisata budaya dan wisata desa, khususnya Gunung Sasak dan sekitarnya.
Pemkab Lombok Barat sudah resmi menjadikan Gunung Sasak sebagai salah satu ikon pariwisata yang diharapkan mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
Gunung Sasak merupakan kawasan wisata yang sudah ada sejak era 80-an. Kawasan itu dulunya pernah diresmikan oleh Presiden Soeharto, terlihat dari keberadaan prasasti dan bekas landasan helikopter.
Kawasan wisata itu kemudian menjadi tersisihkan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, Pemkab Lombok Barat secara bertahap melakukan pembenahan guna mengembalikan eksistensi daerah tersebut.
Khusus pemanfaatan lapangan tembak, Fauzan meminta camat Kuripan agar bisa memanfaatkannya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitar Gunung Sasak.
"Apakah nanti tetap dijadikan lapangan tembak atau dikembangkan untuk kebutuhan wisata Gunung Sasak. Silakan dioptimalkan potensi alam yang ada," ujarnya pula.
Ia juga berharap kepada Dinas Kehutanan NTB untuk berperan aktif dalam pengembangan wisata. Pasalnya, ada beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Barat kawasan hutannya cukup potensi untuk dijadikan sebagai kawasan wisata.
"Hutan Gunung Sasak adalah salah satunya. Ada juga kawasan hutan lindung Lembah Sempage dan Sesaot," katanya lagi.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Ispan Junaidi mengatakan upaya pembenahan kawasan wisata memang membutuhkan peran semua pihak, baik satuan kerja perangkat daerah maupun para pelaku pariwisata.
Menurutnya, berbagai kawasan wisata memang ada yang mulai tersisihkan oleh kawasan terbaru dan dekat dengan kota. Hal itu sulit dibendung karena pengaruh kemajuan zaman.
"Bupati mulai mendorong untuk membenahi kawasan pariwisata yang dimulai dengan daerah utara, seperti Suranadi, di daerah tengah di Narmada, dan sekarang daerah selatan, yaitu Gunung Sasak ini," ujarnya lagi.
Khusus di Gunung Sasak, pihaknya sudah menyiapkan beberapa sarana pendukung pariwisata, seperti gardu pandang, "berugaq" (gazebo) dan lapangan tembak.
Ada juga jalur sepeda yang sudah didesain sedemikian rupa dengan tujuan menyelaraskan wisata desa berbasis budaya dan pariwisata.
Di kawasan wisata alam tersebut juga terdapat batu besar yang hanya berpijak sekitar kepalan tangan dewasa, seakan-akan batu tersebut melayang di atas tanah yang bernama batu "kemeras". (*)
"Keterlibatan seluruh instansi terkait sangat penting dalam proses pembenahan kawasan wisata di sini," kata Fauzan, di Gerung, ibu kota Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Ia mencontohkan camat Kuripan yang mampu menggandeng semua pelaku pariwisata untuk mengangkat peran wisata budaya dan wisata desa, khususnya Gunung Sasak dan sekitarnya.
Pemkab Lombok Barat sudah resmi menjadikan Gunung Sasak sebagai salah satu ikon pariwisata yang diharapkan mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
Gunung Sasak merupakan kawasan wisata yang sudah ada sejak era 80-an. Kawasan itu dulunya pernah diresmikan oleh Presiden Soeharto, terlihat dari keberadaan prasasti dan bekas landasan helikopter.
Kawasan wisata itu kemudian menjadi tersisihkan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, Pemkab Lombok Barat secara bertahap melakukan pembenahan guna mengembalikan eksistensi daerah tersebut.
Khusus pemanfaatan lapangan tembak, Fauzan meminta camat Kuripan agar bisa memanfaatkannya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di sekitar Gunung Sasak.
"Apakah nanti tetap dijadikan lapangan tembak atau dikembangkan untuk kebutuhan wisata Gunung Sasak. Silakan dioptimalkan potensi alam yang ada," ujarnya pula.
Ia juga berharap kepada Dinas Kehutanan NTB untuk berperan aktif dalam pengembangan wisata. Pasalnya, ada beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Barat kawasan hutannya cukup potensi untuk dijadikan sebagai kawasan wisata.
"Hutan Gunung Sasak adalah salah satunya. Ada juga kawasan hutan lindung Lembah Sempage dan Sesaot," katanya lagi.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Ispan Junaidi mengatakan upaya pembenahan kawasan wisata memang membutuhkan peran semua pihak, baik satuan kerja perangkat daerah maupun para pelaku pariwisata.
Menurutnya, berbagai kawasan wisata memang ada yang mulai tersisihkan oleh kawasan terbaru dan dekat dengan kota. Hal itu sulit dibendung karena pengaruh kemajuan zaman.
"Bupati mulai mendorong untuk membenahi kawasan pariwisata yang dimulai dengan daerah utara, seperti Suranadi, di daerah tengah di Narmada, dan sekarang daerah selatan, yaitu Gunung Sasak ini," ujarnya lagi.
Khusus di Gunung Sasak, pihaknya sudah menyiapkan beberapa sarana pendukung pariwisata, seperti gardu pandang, "berugaq" (gazebo) dan lapangan tembak.
Ada juga jalur sepeda yang sudah didesain sedemikian rupa dengan tujuan menyelaraskan wisata desa berbasis budaya dan pariwisata.
Di kawasan wisata alam tersebut juga terdapat batu besar yang hanya berpijak sekitar kepalan tangan dewasa, seakan-akan batu tersebut melayang di atas tanah yang bernama batu "kemeras". (*)