Mataram (Antaranews NTB) - Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan Festival Pesona Tambora yang akan dilaksanakan pada April 2018.
Deputi Pengembangan dan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gede Pitana, Kamis, mengatakan Festival Pesona Tambora 2018 masuk dalam kalender pariwisata nasional di Kementerian Pariwisata.
Untuk kegiatan ini, kata Pitana, Kemenpar memberikan dukungan penuh dalam bentuk promosi.
Di Indonesia banyak kegiatan pariwisata yang bagus dan luar biasa nilainya, tapi kelemahannya selalu pada promosi.
"Pariwisata itu akan jadi besar kalau didukung dan dibesarkan melalui promosi. Tentu, kita lakukan promosi dengan berbagai saluran, terutama melalui digital," jelasnya.
Kemenpar mengalokasikan anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1,5 miliar. Dari jumlah ini Rp900 juta untuk promosi dan pelaksanaan Rp600 juta.
Di NTB ada empat yang menjadi kalender tetap "event" pariwisata Indonesia oleh Kemenpar, di antaranya Festival Bau Nyale, Festival Tambora, Festival Budaya Lombok - Sumbawa dan Festival Moyo.
Pelaksanaan Festival Tambora 2018 masuk tahun ke empat, setelah dilaksanakan pertama kali tahun 2015 bertepatan dengan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora pada 1815. Kegiatan pertama ini dihadiri langsung Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal menyatakan Festival Tambora menjadi salah satu kegiatan Wonderful Indonesia yang mendapat dukungan Kemenpar.
"Persiapan sudah dilakukan lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa yang nantinya dilibatkan untuk menyukseskan kegiatan tersebut," ucapnya.
Kata Faozal, ada delapan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mendukung Festival Tambora 2018. Kegiatan itu dilaksanakan di lima kabupaten/kota yang berada di Pulau Sumbawa.
"Dimulai dari Festival Mantar di Sumbawa Barat, Tambora Challenge lari 320 kilometer dengan mengambil start dari Sumbawa Barat dan finish di Doro Canga, Kabupaten Dompu. Surfing di Pantai Lakey, kegiatan kebudayaan di Pekat Tambora, Sangiang di Kabupaten Bima," jelas Faozal.
Delapan kegiatan ini, lanjut Faozal, dimulai 1 April hingga acara puncak pada 11 April 2018. Yang menjadi ikon tetap Gunung Tambora yang memiliki sejarah panjang dan dikenal dengan letusannya pada tahun 1815.
"Tambora bisa menjadi daya tarik. Dari sisi produk destinasi ini sudah bagus," katanya.(*)
Deputi Pengembangan dan Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gede Pitana, Kamis, mengatakan Festival Pesona Tambora 2018 masuk dalam kalender pariwisata nasional di Kementerian Pariwisata.
Untuk kegiatan ini, kata Pitana, Kemenpar memberikan dukungan penuh dalam bentuk promosi.
Di Indonesia banyak kegiatan pariwisata yang bagus dan luar biasa nilainya, tapi kelemahannya selalu pada promosi.
"Pariwisata itu akan jadi besar kalau didukung dan dibesarkan melalui promosi. Tentu, kita lakukan promosi dengan berbagai saluran, terutama melalui digital," jelasnya.
Kemenpar mengalokasikan anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1,5 miliar. Dari jumlah ini Rp900 juta untuk promosi dan pelaksanaan Rp600 juta.
Di NTB ada empat yang menjadi kalender tetap "event" pariwisata Indonesia oleh Kemenpar, di antaranya Festival Bau Nyale, Festival Tambora, Festival Budaya Lombok - Sumbawa dan Festival Moyo.
Pelaksanaan Festival Tambora 2018 masuk tahun ke empat, setelah dilaksanakan pertama kali tahun 2015 bertepatan dengan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora pada 1815. Kegiatan pertama ini dihadiri langsung Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal menyatakan Festival Tambora menjadi salah satu kegiatan Wonderful Indonesia yang mendapat dukungan Kemenpar.
"Persiapan sudah dilakukan lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa yang nantinya dilibatkan untuk menyukseskan kegiatan tersebut," ucapnya.
Kata Faozal, ada delapan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mendukung Festival Tambora 2018. Kegiatan itu dilaksanakan di lima kabupaten/kota yang berada di Pulau Sumbawa.
"Dimulai dari Festival Mantar di Sumbawa Barat, Tambora Challenge lari 320 kilometer dengan mengambil start dari Sumbawa Barat dan finish di Doro Canga, Kabupaten Dompu. Surfing di Pantai Lakey, kegiatan kebudayaan di Pekat Tambora, Sangiang di Kabupaten Bima," jelas Faozal.
Delapan kegiatan ini, lanjut Faozal, dimulai 1 April hingga acara puncak pada 11 April 2018. Yang menjadi ikon tetap Gunung Tambora yang memiliki sejarah panjang dan dikenal dengan letusannya pada tahun 1815.
"Tambora bisa menjadi daya tarik. Dari sisi produk destinasi ini sudah bagus," katanya.(*)