Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mencatat telah memberikan manfaat kepada 10.710 pelaku usaha mikro kecil (UMK), lebih dari 600 ribu masyarakat, dan menyerap 27 ribu lebih tenaga kerja selama 2023.

Capaian itu berkat implementasi berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN yang berfokus pada pengembangan UMK, pendidikan, dan lingkungan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menjelaskan selain fokus menyediakan kelistrikan, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui program TJSL PLN.

"PLN berkomitmen untuk terus mendorong perekonomian masyarakat melalui berbagai program prioritas TJSL. Kami memastikan tidak hanya sekadar melaksanakan program, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat untuk melakukan pendampingan, dan mengawalnya hingga berdampak kepada masyarakat," katanya.

Keberhasilan itu di antaranya berkat realisasi program pemberdayaan UMK dan Rumah BUMN, diffablepreneur berdaya atau pemberdayaan kaum disabilitas dan pengembangan desa wisata yang dominan menyerap tenaga kerja.

Rumah BUMN misalnya, berhasil menyerap 8.960 orang tenaga kerja dengan 20.297 mitra sebagai penerima manfaat. Program itu juga sukses mengantarkan 7.904 UMK binaan terus berkembang ke tahap go digital, go modern, go online hingga go global.

Kemudian, program diffablepreneur berdaya telah berdampak ke 2.940 penerima manfaat. Sedangkan, pada program pengembangan desa wisata, sebanyak 154 UMK dilibatkan sehingga mampu menyerap 496 tenaga kerja dan tercatat ada 7.460 orang penerima manfaat.

"Upaya PLN untuk menerangi negeri dengan akses listrik, juga diikuti dengan semangat memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat sehingga program TJSL PLN difokuskan untuk menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs)," ujar Darmawan.

Selain itu, PLN juga membina UMK pada program pemberdayaan perempuan, electrifying agriculture, electrifying marine maupun pengelolaan fly ash bottom ash (FABA).

Dalam pengolahan FABA menjadi produk seperti paving block, batako, dan bahan baku material lain, PLN menggandeng sejumlah mitra binaan UMK di sekitar operasional PLTU. Tercatat selama 2023, sebanyak 4,03 ton FABA berhasil diolah melalui program PLN Peduli dan memberikan manfaat kepada 38 penerima manfaat.

Pada bidang pendidikan, PLN merealisasikan program beasiswa, bantuan sekolah formal dan informal melalui sekolah anak jalanan, sekolah alam, dan sekolah eduwisata. Selain itu, pelatihan dan pengembangan softskill lainnya juga turut diberikan.

"Program ini akan kita terus jalankan untuk menciptakan creating shared value (CSV), tidak hanya bagi penerima manfaat, tetapi juga mendukung proses bisnis perusahaan," ucap Darmawan.

Pada program pemberdayaan kaum disabilitas misalnya, turut dirasakan manfaatnya oleh kelompok UMK Batik Ciprat, Wonogiri, Jawa Tengah yang sejak 2022 didukung dan dibina oleh PLN.

Baca juga: Pj Bupati Lembata dorong percepatan realisasi PLTP Atadei
Baca juga: Pelatih Reidel akui juara pelatih lebih sulit

Beranggotakan sembilan pekerja kaum disabilitas serta tiga orang pendamping, usaha Batik Ciprat semakin berkembang berkat bantuan alat membatik, pelatihan, sertifikasi hingga pemasaran produk dari PLN.

"Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena sudah memberikan bantuan kepada kami untuk membuat rumah produksi baru yang sangat luas manfaatnya sehingga berhasil mengembangkan usaha kami. Hasil produk batik Ciprat dari rekan-rekan difabel di kampung kami semakin maju dan dikenal," kata pengelola Batik Ciprat, Yoyok Ernowo.

 

Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024