Jakarta (ANTARA) - Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Reidel Toiran menyatakan menjuarai kompetisi sebagai pelatih lebih sulit dibandingkan dengan menjuarai kompetisi sebagai pemain. Reidel Toiran membawa Jakarta Bhayangkara Presisi menjuarai  PLN Mobile Proliga 2024 setelah membungkam juara bertahan Jakarta LavAni 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, dan 25-23) pada final di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu malam.

"Kalau pelatih lebih pusing. Kalau pemain tinggal main maksimal, cuma kalau pelatih agak bingung. Ini pengalaman baru, dua tahun aku bilang, banyak belajar. Di tahun kemarin, tahun ini, terima kasih  dikasih kesempatan dan aku bisa bayar dengan maksimalkan performa kita," kata Reidel dalam konferensi pers, Minggu.

Reidel sempat mencicipi gelar juara Proliga sebagai pemain saat memperkuat Surabaya Samator.

Dia mengaku tim asuhannya urang maksimal saat tampil pada awal kompetisi, tapi berkat evaluasi oleh tim pelatih setiap Minggu, performa Nizar Zulfikar dan kawan-kawan kian impresif hingga menyabet gelar juara.

"Kami udah tambahkan evaluasi, ada salah pasti ada, cuma anak-anak sampai final ini masih terima semua masukan, masih memaksimalkan untuk target kita," kata pelatih terbaik Proliga 2024 itu.

Baca juga: Rendy Tamamilang kembali menjadi pemain terbaik Proliga
Baca juga: Pebola voli Megawati segel gelar pemain terbaik usai bawa Jakarta BIN juara

Reidel berterima kasih banyak kepada manajer dan seluruh pihak yang terlibat dalam internal Jakarta Bhayangkara Presisi yang masih mempercayainya melakukan perubahan selama musim kompetisi ini.

"Aku terima kasih banyak kepada  atlet karena kita lewat hasil dari atlet. Kita pelatih bisa kasih tahu atau situasi atau taktik, cuma atlet yang atlet yang menerapkannya di lapangan," ujar pelatih asal Kuba tersebut.


 

 

Pewarta : Fajar Satriyo
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024