Mataram (Antaranews NTB) - Sebanyak 200 pembeli dan 60 penjual dari dalam dan luar negeri akan mengikuti Rinjani Travel Mart Ke-3 yang di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 4-6 April 2018.
"Peserta yang sudah terkonfirmasi sampai sekarang ada 200 buyer (pembeli) dan 60 seller (penjual). Bahkan, kita perkirakan bisa lebih yang akan datang," kata Ketua DPD Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Dewantoro Umbu Joka di dampingi Ketua Panitia Rinjani Travel Mart (RTM) Agustina Sasangkowati di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, para buyers paling banyak dari Malaysia, Dubai, Jepang, Nepal, Korea Selatan, dan Singapura.
"Terbanyak ini dari Malaysia, karena direct flight ke Lombok," ungkapnya.
RTM III akan menjadi ajang bisnis penting di kalangan industrI pariwisata NTB. RTM memberi kontribusi besar untuk kemajuan pariwisata dan ekonomi masyarakat NTB.
Peran pentingnya adalah kontribusinya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa. Terlebih, NTB diharapkan mampu mencapai target kunjungan wisatawan hingga tahun 2019?4 juta kunjungan wisatawan.
"Untuk mendukung pencapaian target itu, kami optimis, momen RTM III ini mampu memberi kontribusi maksimal, mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa," jelasnya.
RTM tahun ketiga yang digelar ASITA NTB dilakukan untuk mengulang suksesnya RTM sebelumnya yg di adakan dari tahun 2015. Pasar bisnis pariwisata bertajuk Rinjani Travel Mart?III menghasilkan sejumlah transaksi wisata bernilai miliaran rupiah. Semenjak di adakan RTM dari 2015 juga memberi kontribusi penting bagi tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok-Sumbawa.
Target kunjungan wisatawan NTB tahun 2016 melampaui target 2 juta kunjungan. Memasuki tahun kunjungan?2018 sampai awal 2019, target kunjungan wisatawan ke NTB diharapkan mampu tembus angka 4 juta kunjungan. Pemerintah NTB optimis mencapai target ini jika didukung kalangan industri pariwisata.
"Bagi ASITA, RTM ini menjadi penting karena disinilah tempat bertemunya?"seller" dan "buyer"?(agen wisata luar Lombok-Sumbawa). Di arena ini akan terjadi transasksi langsung maupun tidak langsung antara kedua belah pihak. Tujuan kunjungannya jelas ke Lombok dan Sumbawa," ucapnya.
Menurutnya, pada RTM II, NTB sukses mengantarkan anggota ASITA menyambut wisatawan melalui sejumlah transaksi. Transaksi di RTM I berhasil melampaui target yang kami tetapkan.
"Tahun ini kami harapkan bisa mengulang sukses RTM sebelumnya dan transaksi bisa melebihi target yang sudah kami tetapkan. Kami optimis bisa terlampaui, karena jumlah buyers?yang kami undang tahun ini jumlahnya lebih banyak. Hal ini harus ditingkatkan terus seiring dengan meningkatnya target kunjungan wisatawan ke daerah," sebutnya Dewantoro.
"Belajar dari pelaksanaan RTM sebelumnya, RTM tahun ini diharapkan bisa mendatangkan buyers?dan transaksi yang lebih besar. Termasuk dampak ekonomi yang dihasilkan berdasarkan hitungan standar," tandasnya. (*)
"Peserta yang sudah terkonfirmasi sampai sekarang ada 200 buyer (pembeli) dan 60 seller (penjual). Bahkan, kita perkirakan bisa lebih yang akan datang," kata Ketua DPD Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (Asita) Dewantoro Umbu Joka di dampingi Ketua Panitia Rinjani Travel Mart (RTM) Agustina Sasangkowati di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, para buyers paling banyak dari Malaysia, Dubai, Jepang, Nepal, Korea Selatan, dan Singapura.
"Terbanyak ini dari Malaysia, karena direct flight ke Lombok," ungkapnya.
RTM III akan menjadi ajang bisnis penting di kalangan industrI pariwisata NTB. RTM memberi kontribusi besar untuk kemajuan pariwisata dan ekonomi masyarakat NTB.
Peran pentingnya adalah kontribusinya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa. Terlebih, NTB diharapkan mampu mencapai target kunjungan wisatawan hingga tahun 2019?4 juta kunjungan wisatawan.
"Untuk mendukung pencapaian target itu, kami optimis, momen RTM III ini mampu memberi kontribusi maksimal, mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa," jelasnya.
RTM tahun ketiga yang digelar ASITA NTB dilakukan untuk mengulang suksesnya RTM sebelumnya yg di adakan dari tahun 2015. Pasar bisnis pariwisata bertajuk Rinjani Travel Mart?III menghasilkan sejumlah transaksi wisata bernilai miliaran rupiah. Semenjak di adakan RTM dari 2015 juga memberi kontribusi penting bagi tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok-Sumbawa.
Target kunjungan wisatawan NTB tahun 2016 melampaui target 2 juta kunjungan. Memasuki tahun kunjungan?2018 sampai awal 2019, target kunjungan wisatawan ke NTB diharapkan mampu tembus angka 4 juta kunjungan. Pemerintah NTB optimis mencapai target ini jika didukung kalangan industri pariwisata.
"Bagi ASITA, RTM ini menjadi penting karena disinilah tempat bertemunya?"seller" dan "buyer"?(agen wisata luar Lombok-Sumbawa). Di arena ini akan terjadi transasksi langsung maupun tidak langsung antara kedua belah pihak. Tujuan kunjungannya jelas ke Lombok dan Sumbawa," ucapnya.
Menurutnya, pada RTM II, NTB sukses mengantarkan anggota ASITA menyambut wisatawan melalui sejumlah transaksi. Transaksi di RTM I berhasil melampaui target yang kami tetapkan.
"Tahun ini kami harapkan bisa mengulang sukses RTM sebelumnya dan transaksi bisa melebihi target yang sudah kami tetapkan. Kami optimis bisa terlampaui, karena jumlah buyers?yang kami undang tahun ini jumlahnya lebih banyak. Hal ini harus ditingkatkan terus seiring dengan meningkatnya target kunjungan wisatawan ke daerah," sebutnya Dewantoro.
"Belajar dari pelaksanaan RTM sebelumnya, RTM tahun ini diharapkan bisa mendatangkan buyers?dan transaksi yang lebih besar. Termasuk dampak ekonomi yang dihasilkan berdasarkan hitungan standar," tandasnya. (*)