Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Perseroan Terbatas Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan menyerahkan tiga ekor rusa timor (cervus timorensis) hasil penangkaran kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat.
Tiga ekor fauna yang menjadi maskot Provinsi NTB itu diserahkan oleh Operation Head TBBM Ampenan La Imbo, kepada Kepala BKSDA NTB Arie Subiantoro, di Taman Wisata Alam (TWA) Gunug Tunak, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu.
"Penyerahan tiga ekor rusa timor sebagai komitmen Pertamina terhadap upaya menjaga lingkungan, salah satunya pelestarian binatang-binatang langka, seperti rusa timor," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan penangkaran di TBBM Ampenan sesuai arahan dan dukungan dari Pertamina Regional V Surabaya, Jawa Timur. Hasil penangkaran akan diserahkan kepada BKSDA NTB agar populasi tetap seimbang sesuai dengan luas kandang penangkaran.
Saat ini, ada 10 ekor rusa timor yang dikembangbiakkan, terdiri atas empat ekor jantan dan enam ekor betina. Semuanya dalam kondisi sehat karena ditempatkan dalam kandang penangkaran seluas 4 x 8 meter.
La Imbo menambahkan ada petugas khusus yang melakukan pemeliharaaan dan memberikan makan berupa dedak dan rerumputan setiap hari. Selain itu, kondisi kesehatan seluruh rusa tetap dikontrol oleh dokter hewan.
"Tiga ekor rusa yang kami serahkan kepada BKSDA hari ini juga atas rekomendasi dokter hewan yang telah melakukan pemeriksaan," kata La Imbo yang memprediksi bahwa tahun ini akan ada dua kelahiran rusa timor lagi di TBBM Ampenan.
Sementara itu, Kepala BKSDA NTB Arie Subiantoro, mengatakan tiga ekor rusa timor yang diserahkan Pertamina TBBM Ampenan, terdiri atas satu ekor betina dan dua ekor jantan. Penyerahan hasil penangkaran tersebut merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh semua pihak yang memperoleh izin penangkaran rusa timor.
"Ada 54 penangkar yang kami berikan izin, tapi baru Pertamina yang sudah menyerahkan kewajibannya. Kami berharap penangkar lainnya segera mengikuti komitmen Pertamina," ujarnya.
Ia mengatakan, TWA Gunung Tunak dijadikan sebagai tempat pengembangbiakan rusa timor yang diberikan oleh para penangkar. Pasalnya, kondisi alam hutannya cocok dan terdapat kandang penangkaran yang refresentatif.
Jumlah populasi yang ada di kandang penangkaran seluas 4.500 meter persegi sebanyak 21 ekor, terdiri atas 11 ekor jantan dan 10 ekor betina.
Pihaknya akan melakukan pelepasliaran ke alam bebas jika populasi rusa timor yang dikembangbiakkan di dalam kandang penangkaran mencapai 80 ekor.
"Kalau penangkaran di Gunung Tunak sukses, baru kami memikirkan pembangunan kandang penangkaran di tempat lain untuk memperbanyak populasi rusa timur yang terancam punah di NTB," katanya. (*)
Tiga ekor fauna yang menjadi maskot Provinsi NTB itu diserahkan oleh Operation Head TBBM Ampenan La Imbo, kepada Kepala BKSDA NTB Arie Subiantoro, di Taman Wisata Alam (TWA) Gunug Tunak, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu.
"Penyerahan tiga ekor rusa timor sebagai komitmen Pertamina terhadap upaya menjaga lingkungan, salah satunya pelestarian binatang-binatang langka, seperti rusa timor," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan penangkaran di TBBM Ampenan sesuai arahan dan dukungan dari Pertamina Regional V Surabaya, Jawa Timur. Hasil penangkaran akan diserahkan kepada BKSDA NTB agar populasi tetap seimbang sesuai dengan luas kandang penangkaran.
Saat ini, ada 10 ekor rusa timor yang dikembangbiakkan, terdiri atas empat ekor jantan dan enam ekor betina. Semuanya dalam kondisi sehat karena ditempatkan dalam kandang penangkaran seluas 4 x 8 meter.
La Imbo menambahkan ada petugas khusus yang melakukan pemeliharaaan dan memberikan makan berupa dedak dan rerumputan setiap hari. Selain itu, kondisi kesehatan seluruh rusa tetap dikontrol oleh dokter hewan.
"Tiga ekor rusa yang kami serahkan kepada BKSDA hari ini juga atas rekomendasi dokter hewan yang telah melakukan pemeriksaan," kata La Imbo yang memprediksi bahwa tahun ini akan ada dua kelahiran rusa timor lagi di TBBM Ampenan.
Sementara itu, Kepala BKSDA NTB Arie Subiantoro, mengatakan tiga ekor rusa timor yang diserahkan Pertamina TBBM Ampenan, terdiri atas satu ekor betina dan dua ekor jantan. Penyerahan hasil penangkaran tersebut merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh semua pihak yang memperoleh izin penangkaran rusa timor.
"Ada 54 penangkar yang kami berikan izin, tapi baru Pertamina yang sudah menyerahkan kewajibannya. Kami berharap penangkar lainnya segera mengikuti komitmen Pertamina," ujarnya.
Ia mengatakan, TWA Gunung Tunak dijadikan sebagai tempat pengembangbiakan rusa timor yang diberikan oleh para penangkar. Pasalnya, kondisi alam hutannya cocok dan terdapat kandang penangkaran yang refresentatif.
Jumlah populasi yang ada di kandang penangkaran seluas 4.500 meter persegi sebanyak 21 ekor, terdiri atas 11 ekor jantan dan 10 ekor betina.
Pihaknya akan melakukan pelepasliaran ke alam bebas jika populasi rusa timor yang dikembangbiakkan di dalam kandang penangkaran mencapai 80 ekor.
"Kalau penangkaran di Gunung Tunak sukses, baru kami memikirkan pembangunan kandang penangkaran di tempat lain untuk memperbanyak populasi rusa timur yang terancam punah di NTB," katanya. (*)