Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat menggelar pasar lelang kopi untuk mempertemukan produsen dan pembeli serta menjadi ajang promosi komoditas perkebunan unggulan daerah.
"Kami melihat kopi NTB luar biasa, tapi branding masih menjadi pekerjaan rumah karena tidak banyak yang tahu. Jadi, pasar lelang ini sebagai langkah awal untuk mempromosikan," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, usai membuka pasar lelang kopi, di Mataram, Selasa (20/8).
Ia mengatakan pasar lelang kopi baru pertama kali digelar oleh Dinas Perdagangan NTB. Oleh sebab itu, pihaknya tidak mengejar volume transaksi sebagai tujuan utama, tapi lebih kepada promosi.
"Dengan adanya branding melalui kegiatan pasar lelang, harapannya kopi NTB dikenal secara nasional dan orang banyak tahu bahwa NTB punya potensi. Selama ini, kita hanya promosikan beras dan jagung," ujarnya.
Baiq Nelly menambahkan kegiatan pasar lelang kopi akan terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga kopi NTB semakin dikenal luas, tidak hanya tingkat nasional, tapi hingga internasional.
Pihaknya juga berupaya agar NTB tidak hanya dikenal sebagai penghasil biji kopi, tapi juga daerah yang mampu menghasilkan bibit kopi berkualitas yang menunjang produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar secara berkelanjutan.
Menurutnya, dengan adanya usaha pembibitan tanaman kopi, maka pengadaan bibit kopi dari pemerintah tidak perlu mendatangkan dari luar, tapi memanfaatkan produksi petani lokal sehingga bibit tersebut cepat beradaptasi.
Upaya menjaga produksi kopi juga menjadi hal yang utama untuk memastikan keberlanjutan pemenuhan permintaan pasar. Sebab, jika ketersediaan produk tidak terjaga, upaya promosi akan menjadi sia-sia.
"Jadi kami terus mendorong agar komoditas kopi ini dikelola dari hulu hingga hilirnya. Mulai dari pembinaan petani bagaimana melakukan pembibitan, menanam dan merawat tanaman dengan baik, serta memetik biji kopi yang berkualitas hingga pada proses pengolahan," ucapnya.
Pasar lelang kopi yang diikuti oleh puluhan pelaku usaha dari kabupaten/kota di NTB tersebut, berhasil mencetak transaksi sebesar Rp52,8 juta dari 1.200 pcs kopi kemasan yang terjual.
"Kami melihat kopi NTB luar biasa, tapi branding masih menjadi pekerjaan rumah karena tidak banyak yang tahu. Jadi, pasar lelang ini sebagai langkah awal untuk mempromosikan," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, usai membuka pasar lelang kopi, di Mataram, Selasa (20/8).
Ia mengatakan pasar lelang kopi baru pertama kali digelar oleh Dinas Perdagangan NTB. Oleh sebab itu, pihaknya tidak mengejar volume transaksi sebagai tujuan utama, tapi lebih kepada promosi.
"Dengan adanya branding melalui kegiatan pasar lelang, harapannya kopi NTB dikenal secara nasional dan orang banyak tahu bahwa NTB punya potensi. Selama ini, kita hanya promosikan beras dan jagung," ujarnya.
Baiq Nelly menambahkan kegiatan pasar lelang kopi akan terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga kopi NTB semakin dikenal luas, tidak hanya tingkat nasional, tapi hingga internasional.
Pihaknya juga berupaya agar NTB tidak hanya dikenal sebagai penghasil biji kopi, tapi juga daerah yang mampu menghasilkan bibit kopi berkualitas yang menunjang produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar secara berkelanjutan.
Menurutnya, dengan adanya usaha pembibitan tanaman kopi, maka pengadaan bibit kopi dari pemerintah tidak perlu mendatangkan dari luar, tapi memanfaatkan produksi petani lokal sehingga bibit tersebut cepat beradaptasi.
Upaya menjaga produksi kopi juga menjadi hal yang utama untuk memastikan keberlanjutan pemenuhan permintaan pasar. Sebab, jika ketersediaan produk tidak terjaga, upaya promosi akan menjadi sia-sia.
"Jadi kami terus mendorong agar komoditas kopi ini dikelola dari hulu hingga hilirnya. Mulai dari pembinaan petani bagaimana melakukan pembibitan, menanam dan merawat tanaman dengan baik, serta memetik biji kopi yang berkualitas hingga pada proses pengolahan," ucapnya.
Pasar lelang kopi yang diikuti oleh puluhan pelaku usaha dari kabupaten/kota di NTB tersebut, berhasil mencetak transaksi sebesar Rp52,8 juta dari 1.200 pcs kopi kemasan yang terjual.