Mataram (ANTARA) - Nalani, brand fesyen UMKM dari Nusa Tenggara Barat (NTB), mengedukasi kaum perempuan milenial lewat acara Fashion Talk batch II bertajuk "Find Your Personal Style" di Mataram, Kamis (22/8).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di dunia fesyen, termasuk Founder Nalani dan Direktur ACSB, Hj Niken Zulkieflimansyah, Fashion Designer dan CEO Nalani Cindy Lavina, serta fesyen influencer ternama Dr Maya Pramudita, MH.Kes, d.CIBTAC, CIDESCO, C.M.C.
Dalam sambutannya, Hj Niken Zulkieflimansyah menekankan pentingnya personal style sebagai cerminan kemajuan masyarakat.
"Penampilan seseorang mencerminkan peradaban daerahnya. Melalui Fashion Talk ini, kami ingin mengajak kaum perempuan milenial untuk lebih peduli terhadap cara berpakaian mereka sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan ekonomi dan budaya NTB," ujar Bunda Niken, sapaan akrabnya.
Fashion Talk batch II ini secara khusus menargetkan perempuan berusia 27 hingga 60 tahun.
Berbeda dengan edisi sebelumnya yang menyasar Gen Z, kali ini acara ini fokus pada bagaimana menemukan dan mengembangkan personal style yang sesuai dengan karakter masing-masing peserta.
Cindy Lavina, CEO Nalani dan Fashion Designer, menyoroti perbedaan antara generasi milenial dan Gen Z dalam konteks fesyen.
Menurutnya, milenial umumnya telah mengeksplorasi dan menetapkan personal style mereka, sementara Gen Z masih dalam tahap pencarian dan eksplorasi.
"Acara ini bertujuan untuk membantu milenial mempertegas pilihan fesyen mereka dan bagaimana fesyen dapat mencerminkan identitas mereka secara lebih mendalam," ujarnya.
Dr Maya Pramudita menambahkan bahwa fesyen adalah sarana untuk mengekspresikan diri.
"Fesyen adalah bahasa visual yang memungkinkan kita untuk menunjukkan karakter tanpa kata-kata. Melalui cara berbusana, kita bisa mengungkapkan identitas kita dan berinteraksi dengan orang lain," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya bimbingan dalam membantu milenial menemukan dan mengembangkan karakter fesyen yang tepat.
Oleh sebab itu, Fashion Talk batch II bertajuk "Find Your Personal Style" diharapkan tidak hanya menjadi ajang belajar tetapi juga motivasi bagi para peserta untuk terus mengembangkan dan menyesuaikan personal style mereka.
Dr Maya juga berharap acara semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin dengan dukungan lebih luas, sehingga semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dan kesempatan untuk berkembang dalam dunia fesyen.
"Dengan mengedepankan edukasi fesyen dan pemahaman personal style, Fashion Talk ini berperan penting dalam mendukung kemajuan industri fesyen lokal serta memperkaya pengetahuan fesyen di kalangan perempuan milenial di NTB," ucapnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di dunia fesyen, termasuk Founder Nalani dan Direktur ACSB, Hj Niken Zulkieflimansyah, Fashion Designer dan CEO Nalani Cindy Lavina, serta fesyen influencer ternama Dr Maya Pramudita, MH.Kes, d.CIBTAC, CIDESCO, C.M.C.
Dalam sambutannya, Hj Niken Zulkieflimansyah menekankan pentingnya personal style sebagai cerminan kemajuan masyarakat.
"Penampilan seseorang mencerminkan peradaban daerahnya. Melalui Fashion Talk ini, kami ingin mengajak kaum perempuan milenial untuk lebih peduli terhadap cara berpakaian mereka sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan ekonomi dan budaya NTB," ujar Bunda Niken, sapaan akrabnya.
Fashion Talk batch II ini secara khusus menargetkan perempuan berusia 27 hingga 60 tahun.
Berbeda dengan edisi sebelumnya yang menyasar Gen Z, kali ini acara ini fokus pada bagaimana menemukan dan mengembangkan personal style yang sesuai dengan karakter masing-masing peserta.
Cindy Lavina, CEO Nalani dan Fashion Designer, menyoroti perbedaan antara generasi milenial dan Gen Z dalam konteks fesyen.
Menurutnya, milenial umumnya telah mengeksplorasi dan menetapkan personal style mereka, sementara Gen Z masih dalam tahap pencarian dan eksplorasi.
"Acara ini bertujuan untuk membantu milenial mempertegas pilihan fesyen mereka dan bagaimana fesyen dapat mencerminkan identitas mereka secara lebih mendalam," ujarnya.
Dr Maya Pramudita menambahkan bahwa fesyen adalah sarana untuk mengekspresikan diri.
"Fesyen adalah bahasa visual yang memungkinkan kita untuk menunjukkan karakter tanpa kata-kata. Melalui cara berbusana, kita bisa mengungkapkan identitas kita dan berinteraksi dengan orang lain," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan pentingnya bimbingan dalam membantu milenial menemukan dan mengembangkan karakter fesyen yang tepat.
Oleh sebab itu, Fashion Talk batch II bertajuk "Find Your Personal Style" diharapkan tidak hanya menjadi ajang belajar tetapi juga motivasi bagi para peserta untuk terus mengembangkan dan menyesuaikan personal style mereka.
Dr Maya juga berharap acara semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin dengan dukungan lebih luas, sehingga semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dan kesempatan untuk berkembang dalam dunia fesyen.
"Dengan mengedepankan edukasi fesyen dan pemahaman personal style, Fashion Talk ini berperan penting dalam mendukung kemajuan industri fesyen lokal serta memperkaya pengetahuan fesyen di kalangan perempuan milenial di NTB," ucapnya.