Moskow (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji memberlakukan aturan yang lebih ketat terkait penggunaan senjata serta upaya efektif untuk mendeportasi migran tidak berdokumen, setelah serangan penusukan di Kota Solingen yang menyebabkan korban jiwa.
Serangan yang terjadi di sebuah festival pada Jumat (23/8) menewaskan tiga korban dan melukai delapan orang lainnya.
"Kita harus melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu, jika memungkinkan, tidak terjadi lagi di negara kita," kata Scholz ketika berkunjung ke Solingen pada Senin.
"Jelas, sekarang kita harus kembali memperketat aturan tentang membawa senjata yang berlaku di Jerman. Terutama yang menyangkut membawa pisau," ujarnya, menambahkan.
Baca juga: NATO, Kiev akan bahas serangan Ukraina di wilayah Rusia
Baca juga: Seorang pemudi Jerman divonis bersalah laungkan slogan pro-Palestina
Pihak berwenang Jerman juga akan berusaha memastikan bahwa mereka yang tidak diizinkan tinggal di Jerman dideportasi. Kelompok teroris ISIS diduga bertanggung jawab atas serangan itu.
Tersangka diidentifikasi sebagai warga negara Suriah berusia 26 tahun yang datang ke Jerman pada 2022 dan akan dideportasi pada 2023, tetapi pihak berwenang dilaporkan tidak menemukannya untuk melaksanakan tindakan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Serangan yang terjadi di sebuah festival pada Jumat (23/8) menewaskan tiga korban dan melukai delapan orang lainnya.
"Kita harus melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu, jika memungkinkan, tidak terjadi lagi di negara kita," kata Scholz ketika berkunjung ke Solingen pada Senin.
"Jelas, sekarang kita harus kembali memperketat aturan tentang membawa senjata yang berlaku di Jerman. Terutama yang menyangkut membawa pisau," ujarnya, menambahkan.
Baca juga: NATO, Kiev akan bahas serangan Ukraina di wilayah Rusia
Baca juga: Seorang pemudi Jerman divonis bersalah laungkan slogan pro-Palestina
Pihak berwenang Jerman juga akan berusaha memastikan bahwa mereka yang tidak diizinkan tinggal di Jerman dideportasi. Kelompok teroris ISIS diduga bertanggung jawab atas serangan itu.
Tersangka diidentifikasi sebagai warga negara Suriah berusia 26 tahun yang datang ke Jerman pada 2022 dan akan dideportasi pada 2023, tetapi pihak berwenang dilaporkan tidak menemukannya untuk melaksanakan tindakan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA