Jakarta (ANTARA) - Kisah pesepak bola dunia yang awalnya diremehkan hingga tumbuh menjadi seorang bintang lapangan hijau bertebaran seiring detak waktu.
 

Namun, sangat jarang cerita seperti itu ditemukan dari Polandia, negara di kawasan Eropa Tengah. Robert Lewandowski adalah salah satu dari sosok yang punya cerita itu.

Andai kurang lebih 36,82 juta penduduk Polandia ditanya siapa sosok pesepak bola yang paling populer dan berpengaruh di sana, hampir bisa dipastikan mayoritas mereka menjawab: Robert Lewandowski

Lewandowski adalah satu dari sedikit anomali yang indah di sepak bola. Ketika banyak dari pesepak bola seusianya sekarang, 36 tahun, sudah pensiun atau pindah ke liga luar Eropa demi mengurangi tekanan terhadap fisik dan mental, Lewandowski tetap mampu menjaga konsistensi di level tertinggi.

Kedisiplinannya sebagai seorang atlet tidak lepas dari pengaruh keluarganya yang semuanya olahragawan.

Ayahnya, Krzysztof Lewandowski adalah seorang judoka dan pesepak bola profesional. Ibunya, Iwona Lewandowska, sempat bekerja sebagai pebola voli profesional.

Pada tahun 2013, Lewandowski pun menikah dengan atlet karate Anna Lewandowski yang kini juga berprofesi sebagai nutrisionis.

Di tengah-tengah para atlet itulah Lewandowski tumbuh dari awalnya hanya seorang anak yang menyukai sepak bola sampai bertransformasi ke sosok penyerang tajam yang sangat disegani di lapangan.

Dari ayahnya, Lewandowski menangguk banyak pelajaran soal hidup. Krzysztof memperkenalkan Lewandowski soal disiplin, determinasi dan kegigihan.

Dia benar-benar menanamkan kepada anaknya bahwa kerja keras, dedikasi dan semangat pantang menyerah dapat membuat seorang pesepak bola bertahan melintasi kesulitan-kesulitan.

Sang ayah selalu hadir di setiap pertandingan Lewandowski, bersama istri tercintanya Iwona. Mereka tidak pernah lelah memberikan dukungan sampai maut akhirnya memeluk Krzysztof, yang meninggal dunia saat Lewandowski masih berusia 16 tahun.

Kepergian ayahnya membuat Lewandowski sangat terpukul. Akan tetapi, dukanya yang mendalam tidak membawa dia ke keputusaasaan.

Sebaliknya, menurut saudara perempuannya Milena--dikutip dari laman resmi Bundesliga, Lewandowski justru semakin fokus mengejar mimpi menjadi pesepak bola profesional. Tidak lupa, dia bertekad mewujudkan nilai-nilai yang ditanamkan Krzysztof dalam pertandingan.

Latihan demi latihan ditelannya, bersama dengan remah-remah kesulitan yang datang. Bahkan, dia menambah sendiri porsi latihannya. Semuanya semata untuk sang ayah.

"Memori tentang ayah masih terus mendorong saya untuk menjadi lebih baik. Ketika saya melakukan latihan tambahan, saya berkata kepada diri sendiri, 'Saya melakukan ini untuk ayah'. Itu motivasi yang bagus," tutur Lewandowski yang selalu mendedikasikan golnya untuk Krzysztof.



 

Percaya diri

Kemampuan teknis, fisik dan taktik Lewandowski yang berkembang membuatnya semakin percaya diri. Dia mengetahui potensinya dan menyadari bahwa dia bukan lagi sosok anak kecil kurus dan pendek yang masa depannya di lapangan hijau sempat diragukan orang.

Itulah alasan kenapa Lewandowski tidak tumbang saat dihajar cedera lutut yang berujung dilepasnya dia klub Legia Warsawa II pada bulan keenam 2006 atau kala umurnya masih 17 tahun.

Tidak lama setelah itu, Lewandowski yang mendapatkan sokongan penuh dari ibunya berhasil menembus tim utama klub divisi tiga Znicz Pruszkow setelah direkrut pada Juli 2006.

Setelah pulih, Lewandowski melesakkan 15 gol di liga pada musim perdananya bersama Znicz dan membantu klub tersebut promosi ke divisi dua. Di divisi dua itu, Lewandowski membuat total 21 gol yang membuat dirinya dilirik dan direkrut tim liga utama Polandia Ekstraklasa, Lech Poznan.

Dari Lech Poznan, arus kehidupan membawa Lewandowski ke pelabuhan prestasi. Memperkuat Borussia Dortmund di Liga Jerman Bundesliga pada tahun 2010-2014, dia membawa tim itu meraih dua gelar juara liga, satu kali DFB Pokal, satu kali DFL Supercup dan "runner up" Liga Champions UEFA.

Lewandowski kemudian menyeberang ke Bayern Muenchen, klub raksasa nan legendaris Jerman. Merumput untuk Muenchen pada tahun 2014-2022, dirinya membantu Bayern merengkuh delapan gelar juara liga, tiga juara DFB Pokal, lima kali juara DFL Supercup, satu kali juara Liga Chhampions Eropa, satu kali juara Piala Super UEFA dan sekali juara Piala Dunia Antar-klub FIFA.

Catatan golnya selama di Bundesliga sangat fantastis yakni melesakkan 312 gol dari 384 pertandingan. Itu menjadi torehan gol terbanyak kedua sepanjang sejarah Bundesliga di belakang Gerd Mueller (365 gol).

Menjelang usia 34 tahun, tepatnya pada Juli 2022, Lewandowski membuat keputusan mengejutkan dengan pindah ke Barcelona dengan kontrak selama empat tahun.

Nilai transfernya diyakini mencapai 45 juta euro (kini sekitar Rp771 miliar) dengan biaya tambahan lima juta euro (Rp85,7 miliar) dan klausul pelepasan 500 juta euro (Rp8,6 triliun). Angka-angka tersebut pun menobatkannya sebagai pesepak bola Polandia dengan nilai transfer termahal.

Ketika hijrah ke Barcelona, tidak sedikit yang memprediksi angka golnya akan menurun lantaran usianya menua. Akan tetapi, sekali lagi Lewandowski memutarbalikkan penilaian publik.
 

Efektif

Kepercayaan diri yang terjaga berkat pengalaman dan dukungan orang-orang tersayang, membuat Lewandowski piawai dalam menjaga performa.

Pada musim debutnya di La Liga Spanyol, 2022-2023, Lewandowski mampu menjadi pencetak gol terbanyak liga setelah melesakkan 23 gol dari 34 laga yang diikutinya.

Efektivitasnya saat mengeksekusi peluang masih baik pula. Laman statistik Understat menyatakan, harapan gol (expected goals/xG) Lewandowski sepanjang musim 2022-2023 adalah 25,94 yang artinya, dari 25 lebih gol yang diprediksi dibuat Lewandowski dari berbagai kesempatan sepanjang musim, ada 24 gol yang dia lesakkan.

Setiap satu pertandingan pada musim tersebut, Lewandowski melepaskan rata-rata 4,25 tembakan ke gawang.

Kemampuannya yang menawan menjadi alasan Barcelona dapat merebut gelar juara La Liga musim 2023.

Musim keduanya di Barcelona, 2023-2024, Lewandowski memperbaiki catatannya. Jumlah golnya memang turun jadi 19, tetapi itu datang dari xG 17,91. Dengan begitu, dari nyaris 18 gol yang kemungkinan dibuat oleh Lewandowski semusim, dia menghadirkan 19 gol.

Musim terkini, 2024-2025, kilau Lewandowski tidak juga memudar walau umurnya sudah menginjak 36 tahun. Dari tiga pertandingan perdana yang seluruhnya dimenangkan Barcelona, Lewandowski sudah menghujamkan tiga gol dengan xG 3,72.

Penampilannya yang mewah tersebut tentu memberikan harapan besar bagi manajemen dan suporter Barcelona bahwa Lewandowski bisa mendatangkan gelar juara musim 2024-2025.

Melihat kiprah Lewandowski saat ini, pelatih yang baru dikontrak Barcelona pada Mei 2024 Hans-Dieter "Hansi" Flick mengaku tidak terkejut. Flick pernah melatih Lewandowski saat menangani Bayern Muenchen pada tahun 2019-2021.

Baca juga: Pesepak bola Figo Dennis sebut TC tingkatkan fisik dan mental pemain
Baca juga: Tim Barito Putera perpanjang kontrak 12 pemain

"Saya sangat mengenalnya dan dia sangat bugar. Dia tampil sangat baik, menekan dari lini depan dan itu bagus untuk permainan kami. Dia pemain yang sangat profesional, bekerja keras untuk kebugaraannya. Ketika kondisi tubuhnya bagus, dia sangat membantu kami. Dia selalu mengetahui bagaimana membuat gol bahkan ketika di bawah tekanan," tutur Flick.

Hingga sekarang, di level klub, Lewandowski telah membuat 604 gol dari 845 pertandingan sepanjang kariernya. Itu belum ditambah dari penampilannya dengan tim nasional Polandia yang, untuk sementara, melahirkan 82 gol dari 151 laga, jumlah yang memberikan tahta pemain tersubur timnas Polandia sepanjang masa.

Dengan semua prestasi dan pencapaiannya, Lewandowski layak masuk dalam daftar penyerang terbaik di sejarah sepak bola modern. Setiap gol yang dibuat Lewandowski pantas dirayakan, sebelum pensiun menghilangkannya dari lapangan



 


Pewarta : Michael Siahaan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024