Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan target pemerintah untuk menyelesaikan 61 proyek infrastruktur bendungan di sejumlah daerah paling cepat dicapai pada akhir tahun 2024.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi setelah meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis, sebagai bendungan ke-45 dari program pembangunan bendungan yang bersumber dari kocek pemerintah.
"Yang belum selesai nanti diselesaikan tahun depan, 61 bendungan. Atau nanti akhir Desember mungkin bisa targetnya tercapai," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa masih ada delapan bendungan lagi, selain Leuwikeris, yang sudah siap beroperasi dan akan segera ia resmikan.
"Masih ada delapan lagi yang segera kita resmikan. Berarti, totalnya ada 53," katanya.
Baca juga: NTB optimalkan potensi bendungan untuk jaga produksi padi
Terkait kekurangan dalam pembangunan bendungan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa 61 bendungan yang menjadi target pemerintah akan diselesaikan pada akhir tahun ini atau dilanjutkan pada program pembangunan infrastruktur tahun 2025.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian.
"Sekali lagi, air adalah sumber kehidupan. Oleh sebab itu harus dikelola dengan baik untuk manfaat rakyat, untuk manfaat masyarakat, untuk manfaat petani," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu dalam pidato Presiden saat meresmikan Bendungan Leuwikeris, disebutkan bahwa bendung berkapasitas daya tampung 81 juta meter kubik air itu menelan anggaran bendungan terbanyak senilai Rp3,5 triliun, dari umumnya berkisar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.
Dikatakan Presiden Jokowi, Bendungan Leuwikeris dengan luas genangan air mencapai 243 hektare itu memerlukan waktu delapan tahun untuk merampungkan proses pembangunannya.
Baca juga: Menjaga pengelolaan air guna menunjang ketahanan pangan di NTB
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk di NTB
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi setelah meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis, sebagai bendungan ke-45 dari program pembangunan bendungan yang bersumber dari kocek pemerintah.
"Yang belum selesai nanti diselesaikan tahun depan, 61 bendungan. Atau nanti akhir Desember mungkin bisa targetnya tercapai," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa masih ada delapan bendungan lagi, selain Leuwikeris, yang sudah siap beroperasi dan akan segera ia resmikan.
"Masih ada delapan lagi yang segera kita resmikan. Berarti, totalnya ada 53," katanya.
Baca juga: NTB optimalkan potensi bendungan untuk jaga produksi padi
Terkait kekurangan dalam pembangunan bendungan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa 61 bendungan yang menjadi target pemerintah akan diselesaikan pada akhir tahun ini atau dilanjutkan pada program pembangunan infrastruktur tahun 2025.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian.
"Sekali lagi, air adalah sumber kehidupan. Oleh sebab itu harus dikelola dengan baik untuk manfaat rakyat, untuk manfaat masyarakat, untuk manfaat petani," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu dalam pidato Presiden saat meresmikan Bendungan Leuwikeris, disebutkan bahwa bendung berkapasitas daya tampung 81 juta meter kubik air itu menelan anggaran bendungan terbanyak senilai Rp3,5 triliun, dari umumnya berkisar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.
Dikatakan Presiden Jokowi, Bendungan Leuwikeris dengan luas genangan air mencapai 243 hektare itu memerlukan waktu delapan tahun untuk merampungkan proses pembangunannya.
Baca juga: Menjaga pengelolaan air guna menunjang ketahanan pangan di NTB
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk di NTB