Jakarta (ANTARA) -
Manajemen Indonesian Basketball League (IBL) mengundang perwakilan dari B League (Liga Bola Basket Jepang) untuk mengedukasi pemilik dan manajer klub dalam belajar mengelola bisnis dan manajemen yang baik, guna mengembangkan tim bola basket di Indonesia.
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, transfer ilmu dalam bentuk workshop itu bertema "B LEAGUE Management Base Asia With IBL" yang berlangsung di Jakarta.
 
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan IBL mengajak seluruh tim peserta untuk meneladani dan belajar dari manajemen B League, sehingga mendapatkan pemahaman dan sudut pandang berbeda dalam mengelola industri olahraga yang semakin populer di Indonesia itu.
 
"Kami ingin setiap tim belajar improve dari tahun pertama mengelola format home and away dengan semakin baik lagi musim depan," kata Junas.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, pada musim 2024, IBL sukses menerapkan format baru yakni kandang-tandang. Meski masih sangat baru, lanjut Junas, format tersebut mampu membawa dampak positif bagi industri olahraga bola basket di Tanah Air.
 
Satu di antaranya adalah aspek bisnis serta membangun basis fan. Oleh sebab itu, tambah dia, IBL menggandeng B League sebagai liga basket ternama di Asia untuk memberi ilmu lebih mendalam mengenai format tersebut.
 
"Musim pertama, tentu banyak pelajaran yang dapat diambil untuk ditingkatkan guna menyelenggarakan format home and away. Kami percaya dengan transfer ilmu ini akan memberi dampak positif bagi basket Indonesia," ujar pria yang menjadi dirut IBL sejak 2019 itu.
 
Pemilik Bali United Basketball, Yabes Tanuri, mengaku mendapat banyak pengetahuan dari kegiatan itu, terutama tentang cara mengelola sistem kandang-tandang.
 
"Kami belajar banyak tentang bagaimana format home and away berjalan sehingga bisa menjaring banyak fan," kata Yabes.
 
"Tentunya B League sebagai industri olahraga di Jepang sangat luar biasa. Bagaimana mereka bisa mengubah dari baseball country atau soccer country, menjadi gila basket saat ini," tambah dia.
 
Kemajuan pesat Jepang selaku salah satu negara basket kuat di Asia turut disampaikan oleh Senior Executive Officer B League, Masaki Sano. Ia menyampaikan bahwa perlu delapan tahun bagi B League untuk membuat bola basket di Jepang seperti saat ini.
 
"Delapan tahun lalu, di Jepang bola basket sama sekali tidak populer, tim nasionalnya juga lemah, tetapi sekarang kalau fast forward, B League, sekarang bikin semua orang kaget," kata Sano.
 
Ia mengungkapkan, B League berkomitmen untuk membantu IBL dan klub kontestannya dalam membangun industri olahraga tersebut, sehingga bisa berkembang pesat seperti di Jepang. Sementara itu, selain memberikan materi pelatihan kepada pemilik dan general manager, kegiatan workshop itu juga menyiapkan sesi untuk manajer tim dan game director secara khusus.
 
Perwakilan B League yang akan mengisi materi workshop sehari itu adalah Senior Executive Officer, Masaki Sano dan Akira Okada partner dari EYSC.
 

 
 

Pewarta : Donny Aditra
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024