Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 43,12 poin atau 0,57 persen ke posisi 7.670,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 944,48.
“IHSG terus mencetak rekor sepanjang Agustus 2024. Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia dalam kajiannya, di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar masih berfokus terhadap sentimen data global dengan banyak data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk inflasi produsen di AS, inflasi di Euro Area dan tingkat pengangguran di Jerman.
Data-data tersebut mengisi kekosongan sentimen domestik yang cenderung minim data pada akhir pekan ini..
Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju terhadap data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada malam ini waktu Indonesia.
Konsensus memperkirakan inflasi PCE AS pada bulan lalu tidak banyak berubah atau masih sama seperti pada Juni lalu yakni tumbuh 2,5 persen year on yearr (yoy) dan 0,2 persen month to monrh (mtm).
Apabila sesuai estimasi, maka 'amunisi' The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang cukup besar.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lim sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 0,73 persen dan 0,63 persen.
Sedangkan, enam sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,57 persen dan 0,51 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu TNCA, INDX, WIKA, TOBA dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, AHAP, MEJA, MSJA dan GMES.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.137.956 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,34 miliar lembar saham senilai Rp26,74 triliun. Sebanyak 310 saham naik 274 saham menurun, dan 207 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 285,30 poin atau 0,74 persen ke 38,647,80, indeks Hang Seng menguat 202,75 poin atau 1,14 persen ke 17.989,07, indeks Shanghai menguat 19,09 poin atau 0,68 persen ke 2.842,20, dan indeks Strait Times menguat 38,45 poin atau 1,13 persen ke 3.442,92.
Baca juga: Harga emas hari ini turun jadi Rp1,401 juta per gram
IHSG ditutup menguat 43,12 poin atau 0,57 persen ke posisi 7.670,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 944,48.
“IHSG terus mencetak rekor sepanjang Agustus 2024. Kami melihat ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil dan kinerja emiten yang berangsur terus membaik," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas Indonesia dalam kajiannya, di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar masih berfokus terhadap sentimen data global dengan banyak data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk inflasi produsen di AS, inflasi di Euro Area dan tingkat pengangguran di Jerman.
Data-data tersebut mengisi kekosongan sentimen domestik yang cenderung minim data pada akhir pekan ini..
Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju terhadap data inflasi personal atau indeks harga konsumen (IHK) personal consumption expenditure (PCE) AS periode Juli 2024 juga akan dirilis pada malam ini waktu Indonesia.
Konsensus memperkirakan inflasi PCE AS pada bulan lalu tidak banyak berubah atau masih sama seperti pada Juni lalu yakni tumbuh 2,5 persen year on yearr (yoy) dan 0,2 persen month to monrh (mtm).
Apabila sesuai estimasi, maka 'amunisi' The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang cukup besar.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lim sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,94 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing naik sebesar 0,73 persen dan 0,63 persen.
Sedangkan, enam sektor menurun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 0,57 persen dan 0,51 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu TNCA, INDX, WIKA, TOBA dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, AHAP, MEJA, MSJA dan GMES.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.137.956 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,34 miliar lembar saham senilai Rp26,74 triliun. Sebanyak 310 saham naik 274 saham menurun, dan 207 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 285,30 poin atau 0,74 persen ke 38,647,80, indeks Hang Seng menguat 202,75 poin atau 1,14 persen ke 17.989,07, indeks Shanghai menguat 19,09 poin atau 0,68 persen ke 2.842,20, dan indeks Strait Times menguat 38,45 poin atau 1,13 persen ke 3.442,92.
Baca juga: Harga emas hari ini turun jadi Rp1,401 juta per gram