Badung (ANTARA) - Ketua Komite Kerja Sama Antar Parlemen, DPR RI, Fadli Zon mengatakan penyelenggaraan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) menyadarkan bahwa terkadang Indonesia mengabaikan beragam potensi kerja sama yang dimiliki Afrika.

“Karena kita orientasinya mungkin ke Eropa, ke Asia, dan beberapa negara lain. Justru negara-negara Afrika yang kita mempunyai hubungannya sangat erat, ini kadang-kadang itu tadi yang overlook,” kata Ketua Komite Kerja Sama Antar Parlemen, DPR RI, Fadli Zon ditemui pada IAPF, di Badung, Bali, Minggu.

Fadli Zon menyampaikan Indonesia dan Afrika mempunyai modal sejarah yang sangat penting terutama dari Semangat Bandung yang berasal dari Konferensi Asia Afrika pada 69 tahun lalu.

Menurutnya, diplomasi parlemen tersebut menjembatani kerjasama dan hubungan komunikasi antara warga masyarakat terutama Indonesia dengan negara-negara Afrika yang terbukti dari berbagai perusahaan-perusahaan yang sudah membuka cabang di Afrika.

Para delegasi IAPF pun, sebutnya, mengakui pentingnya Semangat Bandung sebagai landasan solidaritas dan membangun kerja sama Selatan-Selatan yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

Potensi kerja sama dengan Afrika yang terkadang tidak terlihat terlalu menonjol tersebut, tutur dia, sebenarnya sangat beragam. Negara-negara di Afrika mempunyai sumber daya di sejumlah sektor seperti mineral, emas, berlian, minyak, hingga gas. Sedangkan Afrika membutuhkan dukungan Indonesia di sektor infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan.

“Oil and gas itu kita impor gitu ya. Belum lagi dari sektor perdagangan yang usaha kecil menengah, perdagangan-perdagangan ritel. Batik-batik kita aja luar biasa sangat laku di Afrika. Itu sebagai contoh batik-batik kita mendapatkan tempat karena dulu dipromosikan oleh Presiden Nelson Mandela,” ucapnya.
Lebih lanjut

Ia mencontohkan spa milik merek kenamaan asal Tanah Air telah berhasil membuka cabang di Nigeria, Kamerun, Sierra Leone, dan di beberapa negara lain di Afrika.

“Saya kira kita bisa mengeksplorasi potensi-potensi yang begitu besar baik sumber daya alam maupun jasa dan lain-lain sehingga menguntungkan kedua belah pihak untuk kerjasama-kerjasama lain,” tuturnya.

Baca juga: Ketua DPR membangun hubungan parlemen Indonesia-Afrika lebih inklusif
Baca juga: Anies Baswedan soroti banyak mahasiswa jadi korban kekerasan saat demo di DPR

Adapun pertemuan IAPF 2024 menyepakati menekankan pentingnya peran parlemen dalam memperkuat hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Hasil pertemuan akan dibagikan kepada pemerintah Indonesia dan negara-negara Afrika sebagai rekomendasi kebijakan.

DPR RI juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama parlemen dengan parlemen negara-negara Afrika di bidang pengembangan kapasitas, penyusunan undang-undang, inovasi teknologi di parlemen, pertukaran informasi, dan publikasi media.
 


 


Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024