Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memenuhi target program hilirisasi rumput laut melalui pengembangan kawasan percontohan atau modeling terutama di kawasan Indonesia Timur, salah satunya di Provinsi Maluku.

Maluku Tenggara menjadi lokasi yang dipilih dan ditargetkan sebagai wilayah pengembangan modeling budi daya rumput laut.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu menjelaskan, Maluku Tenggara menjadi target oleh Presiden Joko Widodo, karena wilayah tersebut merupakan salah satu daerah memiliki potensi besar untuk dikembangkan budi daya rumput laut.

“Terlihat dari Data Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara memiliki luas lahan potensial budi daya rumput laut sebesar 8,6 ribu Hektare, dengan jumlah pembudi daya sebanyak 2,2 ribu orang yang menggeluti budi daya rumput laut. Artinya ada geliat budi daya rumput laut yang besar dari masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara,” kata Dirjen Tebe dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat.

Akan tetapi, lanjut dia, kawasan potensi budi daya rumput laut di Maluku Tenggara, baru termanfaatkan sekitar 9,7 persen saja. Karenanya, KKP hadir melalui program modeling budi daya rumput laut untuk mendorong geliat budi daya rumput laut di sana.

“Saya mendengar rumput laut terbaik di dunia itu salah satunya berasal dari Provinsi Maluku, lalu rumput laut terbaik di Maluku berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara. Diperoleh data, musim tanamnya, yakni dari Maret hingga Oktober. Artinya Maluku Tenggara memang cocok untuk dikembangkan budi daya rumput laut,” jelasnya

Berdasarkan Satu Data KKP, produksi rumput laut di Maluku Tenggara tidak berpengaruh dengan adanya pandemi covid kemarin, dari 2020 hingga 2023 terus mengalami peningkatan. Tercatat produksi rumput laut di Maluku Tenggara pada tahun 2023 mencapai 40 ribu ton rumput laut basah.

Baca juga: KKP ambil alih kasus sebaran lumpur TCN di perairan Gili Trawangan
Baca juga: Kapal pencuri ikan dari Vietnam ditangkap di Perairan Natuna Utara

Tebe menjelaskan kembali, masyarakat pesisir Maluku Tenggara banyak yang menopang hidupnya dari budi daya rumput laut.

Sama seperti pembangunan modeling budi daya rumput laut di Rote Ndao, ia menjelaskan bahwa modeling budi daya rumput laut di Maluku Tenggara juga akan dibangun unit produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan, kebun starter, kebun bibit rumput laut dan budi daya rumput laut.

Penjabat Bupati Maluku Tenggara Jasmono mendukung program modeling budi daya rumput laut yang ramah lingkungan ini dan pihaknya sudah menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengimplementasikan program modeling ini, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembudi daya rumput laut di Maluku Tenggara, terutama kebutuhan bibit.


 

Pewarta : Sinta Ambarwati
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024