Banda Aceh (ANTARA) - Sepanjang babak penyisihan grup hingga babak gugur cabang basket 5x5 Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, penonton tak pernah sepi mengisi tribun Gelanggang Olahraga (GOR) Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Basket sebenarnya cabang yang tidak terlalu populer di Tanah Rencong. Namun, melalui PON XXI Aceh-Sumut 2024 seakan membuka mata, bahwa masyarakat Aceh juga menikmati permainan dan atmosfer dari cabang olahraga yang pertama kali dimainkan di Massachussetts, Amerika Serikat pada tahun 1891 silam ini.
Yang menarik, mayoritas para pendukung yang menonton langsung pertandingan basket justru para perempuan. Mereka rela datang untuk mengantri dan berdesak-desakan hanya demi berburu foto "pebasket primadona".
Antusiasme mereka pun tak terkait dengan prestasi tim tuan rumah, seperti yang terjadi pada pertandingan terakhir pul B yang mempertemukan tim putra Aceh menghadapi Sulawesi Utara pada Sabtu (7/9). Aceh tak kuasa menelan kekalahan keempat sepanjang babak pul susai takluk dengan skor 44-91 atas Sulut.
Meski menuai hasil negatif sepanjang PON kali ini, tapi tak menghalangi ratusan suporter memadati pintu keluar GOR Harapan Bangsa, demi mengambil foto bersama atau wefie dengan pebasket Aceh.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu penggemar, Lusiana Yusrizal (28 tahun) bersama dengan empat kawannya yang telah menunggu selama 20 menit pebasket Aceh, William yang masih berada di ruang ganti seusai pertandingan.
"Kebetulan ini baru pertama nonton basket, kami sedang menunggu pemain Aceh. Soalnya dari kemarin sebenarnya pengen nonton cuma pertandingannya malam, jadi sekarang. Ada sih pemain (yang pengen diajak foto) itu William," ujar Lusi.
Pebasket tim putra Aceh, William saat berfoto bersama para penggemar seusai pertandingan di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (07/09/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Berburu foto
Seusai pertandingan basket para penonton selalu menciptakan atmosfer serupa gala film. Ratusan pasang mata dengan ponselnya bersiap untuk mengabadikan momen dari para primadona baru ini.
Menurut pebasket Aceh, William fenomena para suporter yang memburu foto para pebasket ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan dukungan yang mereka berikan di luar lapangan.
"Jujur saya senang dengan para penonton yang mengajak foto, karena saya merasa banyak yang mendukung selain keluarga saja tapi ada juga masyarakat Aceh. Mereka bukan senang melihat skor yang dibantai tapi lebih senang melihat dan mengapresiasi semangat kami," ujar William.
Tak hanya pebasket Aceh yang diburu, sejumlah pebasket dari daerah luar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara hingga Jakarta pun ikut sibuk melayani permintaan foto.
Pebasket Jawa Timur, Jordan Oei sekitar sepuluh menit seusai pertandingan terakhir pul A saat menghadapi Jakarta, (07/09) harus melayani permintaan foto dari sejumlah penggemar sebelum memasuki ruang ganti.
Pebasket yang kini memperkuat Rajawali Medan tersebut dengan ceria mengikuti setiap permintaan foto dari para penggemar meski saat itu Jawa Timur, yang sudah lolos ke semifinal, harus ditekuk oleh Jakarta.
Menurut Hendrick Xavi Yonga kehadiran para suporter tersebut merupakan pemain keenam di lapangan dan dia sangat senang atas antusiasme dan atmosfer yang diberikan selama ini oleh para suporter dengan memenuhi GOR Harapan Bangsa.
"Senang banget sih kami dengan dukungan dan kami merasa terkesan atas dukungan yang diberikan oleh para penggemar (khususnya) di Aceh mungkin kota-kota lain tidak sebanyak Aceh. Makanya itu mungkin (dengan antusiasme setinggi ini) kompetisi di Aceh harus diperbanyak lagi," ujar pemain yang memperkuat Pelita Jaya Jakarta tersebut.
Pada pertandingan yang mempertemukan Jakarta menghadapi Jawa Timur, pihak panitia memutuskan untuk melarang ratusan penonton memasuki GOR karena kapasitasnya telah maksimal menampung penonton.
Baca juga: Pelatih basket Jatim Arie Herman akan benahi skema bertahan jelang laga final
Baca juga: PON 2024 : Jakarta vs Jatim ciptakan final identik
Dengan atmosfer dan antusiasme penonton yang begitu tinggi, maka bukan tak mungkin jika gelaran PON Aceh-Sumut 2024 ini akan menjadi salah satu event yang banyak memunculkan pebasket papan atas yang nantinya akan bersaing di liga profesional.
Meski kini pun sudah terdapat nama-nama pebasket yang juga telah berseragam klub Indonesia Basketball League (IBL) seperti Hendrick Xavi Yonga, Jordan Oei lalu Adrien Chalias, Julian Chalias, Daffa Dhoifullah dan Aven Ryan Pratama.
Selain itu tentu dengan antusiasme semeriah yang disemarakkan oleh penonton Aceh tak menutup kemungkinan bahwa Aceh bisa menjadi salah satu potensi daerah yang punya klub basket profesional maupun menjadi tuan rumah dari salah satu ajang kompetisi basket ke depannya.
Basket sebenarnya cabang yang tidak terlalu populer di Tanah Rencong. Namun, melalui PON XXI Aceh-Sumut 2024 seakan membuka mata, bahwa masyarakat Aceh juga menikmati permainan dan atmosfer dari cabang olahraga yang pertama kali dimainkan di Massachussetts, Amerika Serikat pada tahun 1891 silam ini.
Yang menarik, mayoritas para pendukung yang menonton langsung pertandingan basket justru para perempuan. Mereka rela datang untuk mengantri dan berdesak-desakan hanya demi berburu foto "pebasket primadona".
Antusiasme mereka pun tak terkait dengan prestasi tim tuan rumah, seperti yang terjadi pada pertandingan terakhir pul B yang mempertemukan tim putra Aceh menghadapi Sulawesi Utara pada Sabtu (7/9). Aceh tak kuasa menelan kekalahan keempat sepanjang babak pul susai takluk dengan skor 44-91 atas Sulut.
Meski menuai hasil negatif sepanjang PON kali ini, tapi tak menghalangi ratusan suporter memadati pintu keluar GOR Harapan Bangsa, demi mengambil foto bersama atau wefie dengan pebasket Aceh.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu penggemar, Lusiana Yusrizal (28 tahun) bersama dengan empat kawannya yang telah menunggu selama 20 menit pebasket Aceh, William yang masih berada di ruang ganti seusai pertandingan.
"Kebetulan ini baru pertama nonton basket, kami sedang menunggu pemain Aceh. Soalnya dari kemarin sebenarnya pengen nonton cuma pertandingannya malam, jadi sekarang. Ada sih pemain (yang pengen diajak foto) itu William," ujar Lusi.
Berburu foto
Seusai pertandingan basket para penonton selalu menciptakan atmosfer serupa gala film. Ratusan pasang mata dengan ponselnya bersiap untuk mengabadikan momen dari para primadona baru ini.
Menurut pebasket Aceh, William fenomena para suporter yang memburu foto para pebasket ini merupakan salah satu bentuk apresiasi dan dukungan yang mereka berikan di luar lapangan.
"Jujur saya senang dengan para penonton yang mengajak foto, karena saya merasa banyak yang mendukung selain keluarga saja tapi ada juga masyarakat Aceh. Mereka bukan senang melihat skor yang dibantai tapi lebih senang melihat dan mengapresiasi semangat kami," ujar William.
Tak hanya pebasket Aceh yang diburu, sejumlah pebasket dari daerah luar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara hingga Jakarta pun ikut sibuk melayani permintaan foto.
Pebasket Jawa Timur, Jordan Oei sekitar sepuluh menit seusai pertandingan terakhir pul A saat menghadapi Jakarta, (07/09) harus melayani permintaan foto dari sejumlah penggemar sebelum memasuki ruang ganti.
Pebasket yang kini memperkuat Rajawali Medan tersebut dengan ceria mengikuti setiap permintaan foto dari para penggemar meski saat itu Jawa Timur, yang sudah lolos ke semifinal, harus ditekuk oleh Jakarta.
Menurut Hendrick Xavi Yonga kehadiran para suporter tersebut merupakan pemain keenam di lapangan dan dia sangat senang atas antusiasme dan atmosfer yang diberikan selama ini oleh para suporter dengan memenuhi GOR Harapan Bangsa.
"Senang banget sih kami dengan dukungan dan kami merasa terkesan atas dukungan yang diberikan oleh para penggemar (khususnya) di Aceh mungkin kota-kota lain tidak sebanyak Aceh. Makanya itu mungkin (dengan antusiasme setinggi ini) kompetisi di Aceh harus diperbanyak lagi," ujar pemain yang memperkuat Pelita Jaya Jakarta tersebut.
Pada pertandingan yang mempertemukan Jakarta menghadapi Jawa Timur, pihak panitia memutuskan untuk melarang ratusan penonton memasuki GOR karena kapasitasnya telah maksimal menampung penonton.
Baca juga: Pelatih basket Jatim Arie Herman akan benahi skema bertahan jelang laga final
Baca juga: PON 2024 : Jakarta vs Jatim ciptakan final identik
Dengan atmosfer dan antusiasme penonton yang begitu tinggi, maka bukan tak mungkin jika gelaran PON Aceh-Sumut 2024 ini akan menjadi salah satu event yang banyak memunculkan pebasket papan atas yang nantinya akan bersaing di liga profesional.
Meski kini pun sudah terdapat nama-nama pebasket yang juga telah berseragam klub Indonesia Basketball League (IBL) seperti Hendrick Xavi Yonga, Jordan Oei lalu Adrien Chalias, Julian Chalias, Daffa Dhoifullah dan Aven Ryan Pratama.
Selain itu tentu dengan antusiasme semeriah yang disemarakkan oleh penonton Aceh tak menutup kemungkinan bahwa Aceh bisa menjadi salah satu potensi daerah yang punya klub basket profesional maupun menjadi tuan rumah dari salah satu ajang kompetisi basket ke depannya.