Jakarta (ANTARA) -
Pelatih Dewa United Banten (DUB) Pablo Favarel menyebut bahwa Erick Ibrahim Junior sebagai pemain masa depan tim nasional (timnas) bola basket Indonesia, karena telah memiliki banyak pengalaman untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Dalam laman klub DUB yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu, Favarel membeberkan Erick adalah pemain yang spesial, meskipun masih berusia muda.
Ditambah, dengan tugasnya yang banyak dalam belakangan ini, baik untuk klub maupun daerah asalnya, maka Erick dinilai sebagai harapan baru bagi timnas bola basket Indonesia ke depan.
"Junior (Erick Ibrahim) berlatih agak kurang dengan kami, dia seperti main di satu juta turnamen pada saat yang sama, mewakili timnas, mewakili Jakarta (di Pekan Olahraga Nasional XXI), mewakili universitasnya, dan mewakili lain-lainnya," kata pelatih asing tersebut.
Lebih lanjut Favarel membeberkan, putra mantan kiper timnas sepak bola Erick Ibrahim itu cukup sibuk membela banyak tim sebelum didaftarkan menjadi roster Dewa United Banten.
Erick Ibrahim Junior tercatat pernah membela timnas basket 3x3, memperkuat tim Jakarta pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, dan terkadang masih membantu kampusnya Universitas Pelita Harapan (UPH) di ajang Liga Mahasiswa.
Sementara itu, setelah menjadi rookie DUB untuk Indonesian Basketball League (IBL) musim 2025, Erick langsung mendapat kesempatan tampil di gim perdana Grup C IBL All Indonesian 2024, saat menghadapi Amartha Hangtuah Jakarta, di Hall Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Senin (23/9).
Dalam pertandingan turnamen pramusim yang dimenangi Anak Dewa 86-68 itu, Erick Ibrahim Junior diberikan menit bermain yang penting oleh pelatih. Roster berusia 20 tahun itu memulai gim pada awal kuarter kedua dari bangku cadangan, guna menggantikan Febrianus Khiandio.
Baca juga: Menpora Dito sebut pebasket Indonesia berkembang pesat
Baca juga: Pelita Jaya prioritaskan pemain muda untuk IBL All Indonesian
Baca juga: Menpora Dito sebut pebasket Indonesia berkembang pesat
Baca juga: Pelita Jaya prioritaskan pemain muda untuk IBL All Indonesian
Tetapi sayangnya dia harus ditarik keluar kembali sebelum paruh pertama selesai dan digantikan oleh pemain senior Hardianus Langkudu. Erick kemudian diberi kesempatan lagi untuk turun ke lapangan pada awal kuarter keempat dan dipercaya bermain hingga laga berakhir.
Dia pun sukses membukukan dua poin, satu assist, dan satu rebound, dengan total menit bermain 7 menit 47 detik.