Mataram (Antaranews NTB) - Sebanyak 5.298 guru berstatus pegawai negeri sipil dan non-PNS yang terdampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat memperoleh tunjangan khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Buku tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sudah terisi tunjangan khusus diserahkan secara simbolis kepada perwakilan guru oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) H. Muhajir Effendy, di sela apel "Gerakan Kembali ke Sekolah" di alun-alun Bumi Gora, kantor Gubernur NTB, di Mataram, Minggu.
Seribuan orang guru dan ratusan pelajar dari tujuh kabupaten/kota yang terdampak gempa ikut serta dalam apel tersebut.
Penyerahan buku tabungan BRI berisi uang tunjangan khusus kepada 2.500 orang guru juga dilakukan Mendikbud Muhajir Effendy, ketika meninjau perkembangan rehabilitasi sekolah dan kondisi kelas-kelas sementara di Kabupaten Lombok Utara, usai apel di Mataram.
"Pemberian tunjangan khusus tersebut sebagai bentuk kepedulian Kemendikbud terhadap para guru yang sekolahnya terdampak bencana," katanya.
Ia mengatakan tunjangan khusus diberikan selama enam bulan. Jumlah guru yang akan menerima tunjangan akan terus diverifikasi untuk memastikan seluruh guru yang terdampak gempa memperoleh hak yang sama.
Muhajir juga memastikan uang tunjangan sudah ditransfer ke rekening masing-masing guru dan sudah bisa diambil di BRI.
"Mulai hari ini, dari Kemendikbud sudah memasukkan uang di bank sehingga bisa dicairkan hari ini," katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BLKM) Kemendikbud, Ari Santoso, menyebutkan besaran tunjangan khusus untuk guru PNS sebesar Rp1,5 juta per bulan, sedangkan guru nonPNS senilai Rp2 juta per bulan.
Sebanyak 5.298 guru terdampak gempa yang sudah diverifikasi tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Kota Mataram. (*)
Buku tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sudah terisi tunjangan khusus diserahkan secara simbolis kepada perwakilan guru oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) H. Muhajir Effendy, di sela apel "Gerakan Kembali ke Sekolah" di alun-alun Bumi Gora, kantor Gubernur NTB, di Mataram, Minggu.
Seribuan orang guru dan ratusan pelajar dari tujuh kabupaten/kota yang terdampak gempa ikut serta dalam apel tersebut.
Penyerahan buku tabungan BRI berisi uang tunjangan khusus kepada 2.500 orang guru juga dilakukan Mendikbud Muhajir Effendy, ketika meninjau perkembangan rehabilitasi sekolah dan kondisi kelas-kelas sementara di Kabupaten Lombok Utara, usai apel di Mataram.
"Pemberian tunjangan khusus tersebut sebagai bentuk kepedulian Kemendikbud terhadap para guru yang sekolahnya terdampak bencana," katanya.
Ia mengatakan tunjangan khusus diberikan selama enam bulan. Jumlah guru yang akan menerima tunjangan akan terus diverifikasi untuk memastikan seluruh guru yang terdampak gempa memperoleh hak yang sama.
Muhajir juga memastikan uang tunjangan sudah ditransfer ke rekening masing-masing guru dan sudah bisa diambil di BRI.
"Mulai hari ini, dari Kemendikbud sudah memasukkan uang di bank sehingga bisa dicairkan hari ini," katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BLKM) Kemendikbud, Ari Santoso, menyebutkan besaran tunjangan khusus untuk guru PNS sebesar Rp1,5 juta per bulan, sedangkan guru nonPNS senilai Rp2 juta per bulan.
Sebanyak 5.298 guru terdampak gempa yang sudah diverifikasi tersebar di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Kota Mataram. (*)