Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak variatif di tengah adanya sentimen domestik dan global.

IHSG dibuka melemah 17,79 poin atau 0,23 persen ke posisi 7,723,10. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,56 poin atau 0,36 persen ke posisi 973,58.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (vatiatif) dalam range 7.680 sampai 7.800," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG ditopang oleh saham sektor energi dan metal mining seiring dengan kenaikan harga komoditas batubara, nikel, emas, dan tembaga.

Harga komoditas berpotensi meningkat, mengikuti ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang solid akibat mulai ekspansifnya tingkat suku bunga.

Di sisi lain, meskipun IHSG terkoreksi nilai tukar rupiah JISDOR terus terapresiasi ke level Rp15,092 per dolar AS.

Dari mancanegara, penjualan rumah baru tipe single-family di Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2024 turun 4,7 persen month to month (mtm) menjadi 716 ribu unit, setelah bulan sebelumnya melonjak 10,3 persen (mtm? sebesar 739 ribu unit.

Namun demikian, penurunan suku bunga The Fed yang baru dimulai dapat menjadi booster permintaan di sektor properti.

Dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) menurunkan suku bunga pinjaman jangka menengah (MLF) yang jatuh tempo dalam 1 tahun sebesar 30 bps menjadi 2 persen, yang merupakan stimulus moneter untuk meningkatkan konsumsi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 896,09 poin atau 2,37 persen ke level 38.766,39, indeks Hang Seng menguat 266,61 poin atau 1,39 ke 19,395,71, indeks Shanghai menguat 17,58 poin atay 0,61 persen ke level 2.913,89, dan indeks Straits Times menguat 20,12 poin atau 0,56 persen ke 3.603,39.

Baca juga: Nilai tukar rupiah hari ini turun seiring permintaan properti AS lebih baik dari perkiraan
Baca juga: Harga saham hari ini melemah 17,79 poin

Pewarta : Muhammad Heriyanto
Editor : Ahmad Khaerul Arham
Copyright © ANTARA 2024