Mataram (ANTARA) - Atlet cabang olahraga para atletik Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Zakaria tetap berlaga mengikuti ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah, meski dalam kondisi cedera.
“Zakaria kemarin di Sumatera Utara sempat mengalami kecelakaan, sempat cedera, tetapi tidak fatal, bisa dibilang cedera ringan,” kata Subagiyo selaku pelatih cabang olahraga para atletik NTB untuk Peparnas XVII dalam pernyataan di Mataram, Kamis.
Subagiyo menjelaskan bahwa cedera yang dialami Zakaria adalah robekan pada otot di bagian belakang paha.
Meski cedera yang dialami tidak tergolong parah, atlet tetap merasakan nyeri saat memaksa ototnya bekerja maksimal. Kondisi itu, kata Subagiyo dapat berpotensi memperlebar robekan dan bisa berakibat fatal jika dipaksakan.
Pada kondisi tubuh yang belum pulih seratus persen, Zakaria tetap mengikuti pemusatan latihan daerah (Pelatda) untuk persiapan Peparnas XVII.
Pelatih cabang olahraga para atletik itu juga menjelaskan bahwa Zakaria hanya mengikuti Pelatda selama setengah bulan dikarenakan ikut bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara.
Dalam proses latihan, Subagiyo mengedepankan pemulihan bagi Zakaria. Latihan yang dijalaninya tidak dengan intensitas yang tinggi.
"Saya sebagai pelatih hati-hati juga, kami terima di Pelatda, dia dalam kondisi cedera, upaya program latihan itu terapi dulu," pungkasnya.
Meskipun Zakaria saat ini sedang mengalami cedera dan belum dalam kondisi tubuh yang sepenuhnya fit, Subagiyo tetap menaruh harapan medali.
Dia dijadwalkan bertanding pada tiga nomor dalam cabang olahraga para atletik, yaitu lari 400 meter, lompat jauh, dan lari estafet 4 x 400 meter.
Zakaria menjadi atlet NTB pertama yang mempersembahkan medali emas pada ajang Peparnas XVI di Papua tahun 2021.
Dia mampu mencapai garis akhir dengan catatan waktu 50,77 detik, kemudian diikuti atlet asal Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 50,99 detik.
Atlet kelahiran Dompu itu kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin, Jerman. Pada perhelatan internasional tersebut, Zakaria berhasil membawa pulang dua medali emas untuk kategori 100 meter dan 400 meter level A.
Dalam ajang Peparnas XVII yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024 mendatang, Zakaria optimistis mampu mendulang kembali medali emas untuk Nusa Tenggara Barat.
“Zakaria kemarin di Sumatera Utara sempat mengalami kecelakaan, sempat cedera, tetapi tidak fatal, bisa dibilang cedera ringan,” kata Subagiyo selaku pelatih cabang olahraga para atletik NTB untuk Peparnas XVII dalam pernyataan di Mataram, Kamis.
Subagiyo menjelaskan bahwa cedera yang dialami Zakaria adalah robekan pada otot di bagian belakang paha.
Meski cedera yang dialami tidak tergolong parah, atlet tetap merasakan nyeri saat memaksa ototnya bekerja maksimal. Kondisi itu, kata Subagiyo dapat berpotensi memperlebar robekan dan bisa berakibat fatal jika dipaksakan.
Pada kondisi tubuh yang belum pulih seratus persen, Zakaria tetap mengikuti pemusatan latihan daerah (Pelatda) untuk persiapan Peparnas XVII.
Pelatih cabang olahraga para atletik itu juga menjelaskan bahwa Zakaria hanya mengikuti Pelatda selama setengah bulan dikarenakan ikut bertanding di PON Aceh-Sumatera Utara.
Dalam proses latihan, Subagiyo mengedepankan pemulihan bagi Zakaria. Latihan yang dijalaninya tidak dengan intensitas yang tinggi.
"Saya sebagai pelatih hati-hati juga, kami terima di Pelatda, dia dalam kondisi cedera, upaya program latihan itu terapi dulu," pungkasnya.
Meskipun Zakaria saat ini sedang mengalami cedera dan belum dalam kondisi tubuh yang sepenuhnya fit, Subagiyo tetap menaruh harapan medali.
Dia dijadwalkan bertanding pada tiga nomor dalam cabang olahraga para atletik, yaitu lari 400 meter, lompat jauh, dan lari estafet 4 x 400 meter.
Zakaria menjadi atlet NTB pertama yang mempersembahkan medali emas pada ajang Peparnas XVI di Papua tahun 2021.
Dia mampu mencapai garis akhir dengan catatan waktu 50,77 detik, kemudian diikuti atlet asal Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 50,99 detik.
Atlet kelahiran Dompu itu kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin, Jerman. Pada perhelatan internasional tersebut, Zakaria berhasil membawa pulang dua medali emas untuk kategori 100 meter dan 400 meter level A.
Dalam ajang Peparnas XVII yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024 mendatang, Zakaria optimistis mampu mendulang kembali medali emas untuk Nusa Tenggara Barat.