Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat (4/10) mengadakan pertemuan di Moskow dengan penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan dari pemerintahan interim Taliban.
Lavrov dan Amir Khan Muttaqi membahas isu-isu utama kerja sama bilateral antara Moskow dan Kabul, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Para menteri luar negeri menekankan peran penting mekanisme negosiasi regional terkait Afghanistan, dengan penekanan khusus pada format konsultasi Moskow. Mereka menyoroti ketidakefektifan campur tangan atau pemaksaan eksternal dalam membentuk perkembangan internal Afghanistan," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kedua belah pihak menegaskan kembali kepentingan bersama mereka dalam menjaga hubungan politik yang berbasis pada kepercayaan serta memajukan kerja sama perdagangan dan ekonomi yang saling menguntungkan, terutama di bidang energi dan pertanian, di mana kolaborasi pada proyek bersama memiliki potensi besar, tambah pernyataan itu.
Baca juga: BNPB kirim bantuan untuk korban bencana di Afganistan
Setelah pertemuan bilateral, kedua diplomat terkemuka ini berpartisipasi dalam pembukaan pertemuan keenam Konsultasi Format Moskow tentang Afghanistan, yang tahun ini diadakan di tingkat perwakilan khusus dan pejabat senior.
Menurut kementerian, negara-negara pengamat tidak ikut serta dalam pertemuan ini, hanya peserta reguler dari Rusia, India, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, China, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Amir Muttaqi, yang diundang sebagai "tamu kehormatan," memimpin delegasi yang terdiri dari belasan orang.
Baca juga: Jubir Kemenlu China anggap wajar terima Dubes Afghanistan yang ditunjuk Taliban
Kedua pertemuan – baik pertemuan tingkat menteri maupun format Moskow – diadakan secara tertutup.
Namun, menurut kementerian, diskusi berfokus terutama pada "memajukan proses rekonsiliasi nasional Afghanistan dan meningkatkan kerja sama praktis antara negara-negara regional dan Kabul dalam upaya politik, ekonomi, kontra-terorisme, dan pemberantasan narkoba."
Taliban kembali berkuasa di Afghanistan di ibu kota Kabul pada 25 Agustus 2021, lebih dari tiga tahun yang lalu.
Sumber: Anadolu