Kupang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai terminal bus Internasional Tipe A di Bimoku Kota Kupang, NTT yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan masih perlu dilengkapi dengan kelengkapan lainnya untuk mendukung statusnya sebagai terminal internasional.
"Menurut saya masih harus dilengkapi dari sisi peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk kepentingan transportasi," kata anggota DPR Bambang Haryo Soekartono di Kupang, Minggu (6/10) sore.
Kedatangan Bambang yang sebelumnya sebagai anggota Komisi V DPR RI itu untuk mengecek terminal internasional tersebut yang sebelumnya pada tahun 2018 lalu dimulai pembangunannya setelah disetujui oleh Mantan Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis.
Menurut Bambang fasilitas pendukung yang harus dilengkapi itu seperti ruang informasi yang dilengkapi dengan kebutuhan informasi lainnya.
Kemudian juga diperlukan sterilisasi sehingga terminal penumpang bus Internasional itu aman dari berbagai kasus pencurian atau lainnya.
"Kalau terbuka seperti ini tentunya sangat rawan bagi transportasi itu sendiri, karena pembajakan atau aksi kejahatan lainnya bisa saja terjadi," ujar dia.
Disamping itu juga keamanan bagi pengemudi bus juga harus ditingkatkan sehingga setiap penumpang yang hendak naik bus harus mendapatkan pemeriksaan melalui X-Ray.
Sayang sejumlah peralatan tersebut belum ada di terminal internasional tersebut, padahal terminal Internasional tersebut sudah berfungsi dengan penumpang dari Kupang menuju ke Dili, Timor Leste.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur Robert N. I Tail mengatakan bahwa di tahun 2024 ini memang pihaknya sudah mendapatkan tambahan anggaran untuk melengkapi segala kekurangan yang ada di terminal penumpang tersebut.
"Saat ini lagi proses dilengkapi dan mudah-mudahan di akhir Desember tahun ini bisa selesai 100 persen," ujar dia.
Baca juga: Jadikan Terminal Leuwipanjang model percontohan
Baca juga: Penumpukan barang minim meski sebagai PTOS-M
Mantan Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis yang kini menjadi Komut ASABRI mengatakan bahwa dirinya hanya mendampingi Bambang Haryo untuk melihat progres dari pembangunan terminal yang dibangun menggunakan APBN tersebut.
Dia mengatakan bahwa jika terminal tersebut selesai dibangun, pihaknya segera mengusulkan agar bisa diresmikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Menurut saya masih harus dilengkapi dari sisi peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk kepentingan transportasi," kata anggota DPR Bambang Haryo Soekartono di Kupang, Minggu (6/10) sore.
Kedatangan Bambang yang sebelumnya sebagai anggota Komisi V DPR RI itu untuk mengecek terminal internasional tersebut yang sebelumnya pada tahun 2018 lalu dimulai pembangunannya setelah disetujui oleh Mantan Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis.
Menurut Bambang fasilitas pendukung yang harus dilengkapi itu seperti ruang informasi yang dilengkapi dengan kebutuhan informasi lainnya.
Kemudian juga diperlukan sterilisasi sehingga terminal penumpang bus Internasional itu aman dari berbagai kasus pencurian atau lainnya.
"Kalau terbuka seperti ini tentunya sangat rawan bagi transportasi itu sendiri, karena pembajakan atau aksi kejahatan lainnya bisa saja terjadi," ujar dia.
Disamping itu juga keamanan bagi pengemudi bus juga harus ditingkatkan sehingga setiap penumpang yang hendak naik bus harus mendapatkan pemeriksaan melalui X-Ray.
Sayang sejumlah peralatan tersebut belum ada di terminal internasional tersebut, padahal terminal Internasional tersebut sudah berfungsi dengan penumpang dari Kupang menuju ke Dili, Timor Leste.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Nusa Tenggara Timur Robert N. I Tail mengatakan bahwa di tahun 2024 ini memang pihaknya sudah mendapatkan tambahan anggaran untuk melengkapi segala kekurangan yang ada di terminal penumpang tersebut.
"Saat ini lagi proses dilengkapi dan mudah-mudahan di akhir Desember tahun ini bisa selesai 100 persen," ujar dia.
Baca juga: Jadikan Terminal Leuwipanjang model percontohan
Baca juga: Penumpukan barang minim meski sebagai PTOS-M
Mantan Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis yang kini menjadi Komut ASABRI mengatakan bahwa dirinya hanya mendampingi Bambang Haryo untuk melihat progres dari pembangunan terminal yang dibangun menggunakan APBN tersebut.
Dia mengatakan bahwa jika terminal tersebut selesai dibangun, pihaknya segera mengusulkan agar bisa diresmikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.