Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negeri Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa perlu kajian mendalam untuk meningkatkan jumlah polisi wanita (Polwan) sebanyak 30 persen dari keseluruhan anggota agar ideal dan mewujudkan kesetaraan gender.
"Kalau misalnya lihat secara kuantitatif, meningkatkan hingga 30 persen dari populasi jumlah anggota Polri itu nanti selama 20 tahun Polri hanya merekrut Polwan saja," kata Kabag Jakum Biro Jakstra Stama Rena Polri Kombes Pol Benny Iskandar di Jakarta, Rabu.
Saat ini Polwan di institusi Polri, kata Kombes Benny, memang baru dikisaran 6 persen dari jumlah personel Polri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut dia, peningkatan jumlah Polwan agar ideal dan mewujudkan kesetaraan gender tidaklah mudah, karena ini butuh waktu yang panjang, bahkan itu bisa terealisasi bila 20 tahun hanya merekrut Polwan secara berturut-turut.
"Untuk itu kami harus melakukan kajian, kajian secara proporsional," tuturnya.
Baca juga: Direktorat PPA-PPO harus diisi polwan mumpuni
Kombes Benny menambahkan bahwa rekrutmen Polwan tidak bisa hanya melihat sebagai kuantitatif, tapi juga kualitas dan jam terbang pengalaman di dalam penanganan kasus. Untuk itu, lanjut Benny bahwa rekrutmen juga masih mengandalkan polisi laki-laki dan nantinya mereka dibekali dengan kemampuan serta berwawasan gender.
"Jadi secara bertahap kita akan memposisikan polwan secara kualitas. Jadi sesuai kebutuhan," katanya.
Baca juga: Kompolnas meminta polwan bakar suami diperiksa post partum depression
Dalam meningkatkan jumlah Polwan, Polri kata Kombes Benny ke depannya berencana membuat kepala unit PPA di setiap Polsek dengan dipimpin oleh Polwan.
"Jadi tingkat polda, ada direktorat PPA-PPO, kemudian di polres ada kasat PPA-PPO, kemudian di polsek itu ada kanit PPA-PPO," katanya.
"Kalau misalnya lihat secara kuantitatif, meningkatkan hingga 30 persen dari populasi jumlah anggota Polri itu nanti selama 20 tahun Polri hanya merekrut Polwan saja," kata Kabag Jakum Biro Jakstra Stama Rena Polri Kombes Pol Benny Iskandar di Jakarta, Rabu.
Saat ini Polwan di institusi Polri, kata Kombes Benny, memang baru dikisaran 6 persen dari jumlah personel Polri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut dia, peningkatan jumlah Polwan agar ideal dan mewujudkan kesetaraan gender tidaklah mudah, karena ini butuh waktu yang panjang, bahkan itu bisa terealisasi bila 20 tahun hanya merekrut Polwan secara berturut-turut.
"Untuk itu kami harus melakukan kajian, kajian secara proporsional," tuturnya.
Baca juga: Direktorat PPA-PPO harus diisi polwan mumpuni
Kombes Benny menambahkan bahwa rekrutmen Polwan tidak bisa hanya melihat sebagai kuantitatif, tapi juga kualitas dan jam terbang pengalaman di dalam penanganan kasus. Untuk itu, lanjut Benny bahwa rekrutmen juga masih mengandalkan polisi laki-laki dan nantinya mereka dibekali dengan kemampuan serta berwawasan gender.
"Jadi secara bertahap kita akan memposisikan polwan secara kualitas. Jadi sesuai kebutuhan," katanya.
Baca juga: Kompolnas meminta polwan bakar suami diperiksa post partum depression
Dalam meningkatkan jumlah Polwan, Polri kata Kombes Benny ke depannya berencana membuat kepala unit PPA di setiap Polsek dengan dipimpin oleh Polwan.
"Jadi tingkat polda, ada direktorat PPA-PPO, kemudian di polres ada kasat PPA-PPO, kemudian di polsek itu ada kanit PPA-PPO," katanya.