Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan program beasiswa bagi 10 ribu santri yang menjadi kado jelang peringatan Hari Santri 2024 yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
"Beasiswa ini menjadi kado bagi Hari Santri 2024. Semoga LAZ (lembaga Amil zakat) lainnya bisa mengikuti," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Rakornas LAZ Seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa.
Yaqut mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan zakat. Ia pun menekankan agar Baznas memiliki pemetaan bagi mustahik atau penerima zakat.
Menurutnya, pemberian beasiswa dari zakat merupakan sebenar-benarnya pengelolaan. Zakat harus berdampak positif bagi masyarakat, baik untuk pengentasan kemiskinan maupun peningkatan kesejahteraan.
"Pemberian beasiswa ini salah satu langkah maju dalam pengelolaan zakat. Kita akan tahu bagaimana zakat ini memberikan dampak kepada para penerimanya," kata Menag.
Baca juga: BRIN: Beasiswa riset Baznas dorong talenta periset muda
Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad menjelaskan bahwa peluncuran beasiswa bagi santri ini sudah beberapa kali dilaksanakan oleh Baznas. Untuk tahun 2024 ini sebanyak 10 ribu santri.
Ke depan, Baznas akan terus mengupayakan agar jumlah beasiswa yang diluncurkan terus bertambah.
"Beasiswa ini untuk santri yang mau masuk Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri. Syukur-syukur ke depannya bisa menjadi 50 ribu beasiswa santri Baznas," kata dia.
Baca juga: Baznas alokasikan Rp10 miliar beasiswa zakat kader Muhammadiyah
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong Baznas untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah guna meningkatkan penerimaan zakat di Indonesia, mengingat potensi zakat mencapai Rp300 triliun
Menag menuturkan saat ini potensi zakat yang ada mencapai Rp300 triliun rupiah. Namun, target yang ditetapkan BAZNAS baru sekitar Rp41 triliun.
"Baznas ini menjadi motor penting bagi penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama bisa dikelola dengan baik," kata dia.
Baca juga: Baznas siapkan beasiswa program satu keluarga satu sarjana di Mataram
"Beasiswa ini menjadi kado bagi Hari Santri 2024. Semoga LAZ (lembaga Amil zakat) lainnya bisa mengikuti," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Rakornas LAZ Seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa.
Yaqut mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan zakat. Ia pun menekankan agar Baznas memiliki pemetaan bagi mustahik atau penerima zakat.
Menurutnya, pemberian beasiswa dari zakat merupakan sebenar-benarnya pengelolaan. Zakat harus berdampak positif bagi masyarakat, baik untuk pengentasan kemiskinan maupun peningkatan kesejahteraan.
"Pemberian beasiswa ini salah satu langkah maju dalam pengelolaan zakat. Kita akan tahu bagaimana zakat ini memberikan dampak kepada para penerimanya," kata Menag.
Baca juga: BRIN: Beasiswa riset Baznas dorong talenta periset muda
Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad menjelaskan bahwa peluncuran beasiswa bagi santri ini sudah beberapa kali dilaksanakan oleh Baznas. Untuk tahun 2024 ini sebanyak 10 ribu santri.
Ke depan, Baznas akan terus mengupayakan agar jumlah beasiswa yang diluncurkan terus bertambah.
"Beasiswa ini untuk santri yang mau masuk Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri. Syukur-syukur ke depannya bisa menjadi 50 ribu beasiswa santri Baznas," kata dia.
Baca juga: Baznas alokasikan Rp10 miliar beasiswa zakat kader Muhammadiyah
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong Baznas untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah guna meningkatkan penerimaan zakat di Indonesia, mengingat potensi zakat mencapai Rp300 triliun
Menag menuturkan saat ini potensi zakat yang ada mencapai Rp300 triliun rupiah. Namun, target yang ditetapkan BAZNAS baru sekitar Rp41 triliun.
"Baznas ini menjadi motor penting bagi penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama bisa dikelola dengan baik," kata dia.
Baca juga: Baznas siapkan beasiswa program satu keluarga satu sarjana di Mataram