Lombok Barat (Antaranews NTB) - Kementerian Perdagangan menyiapkan strategi untuk mendongkrak nilai ekspor produk Nusa Tenggara Barat pascagempa bumi yang melumpuhkan roda perekonomian masyarakat.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang ditemui wartawan usai menyampaikan kuliah umum di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Senin mengatakan, strategi untuk mendongkrak nilai ekspor produk NTB dilakukan dengan mengikutsertakan dalam setiap kegiatan promosi.
Intinya "seeing is believing" atau melihat dulu lalu percaya yaitu melihat dulu kemudian bisa membeli.
"Kalau produk kita tidak dikenal, bagaimana orang lain mau beli. Jadi promonya kita harus keluar, kita bisa melihatkan ini loh produk kita," kata Enggar sapaan akrab Menteri Perdagangan RI tersebut.
Salah satu wadah promosi produk lokal terbesar di Indonesia, jelasnya, dapat dipamerkan dalam kegiatan tahunan "Trade Expo Indonesia". Melalui ajang pameran tersebut, Mendag Enggar yakin dapat membantu pemulihan pasar produk NTB.
"Kita bantu siapkan fasilitas promo, termasuk melalui kegiatan `trade expo`, itu salah satu wadah besar di Indonesia untuk memperoleh pasar," ucapnya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa bentuk perhatian pemerintah kepada NTB telah dijalankan sesuai dengan amanah Presiden RI Joko Widodo. Dalam amanahnya, Presiden Jokowi telah memerintahkan kepada seluruh lembaga kementerian memberikan perhatian terhadap daerah terdampak bencana.
Tidak hanya dari sektor pembangunan infrastruktur penunjang kegiatan masyarakat, pemulihan kondisi perekonomian juga menjadi target utama pemerintah pascagempa bumi di NTB.
"Sesuai perintah Presiden, kita pastinya akan dorong, terlebih lagi daerah yang tertimpa bencana, NTB dan Palu, tentunya itu akan menjadi prioritas kita agar bisa segera mengejar pasar," ujar mantan Ketua Umum Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) ini.
Bahkan Kemendag RI berencana agar anggaran kegiatan di tahun 2019 terfokus pada pembangunan ekonomi di daerah terdampak bencana, salah satu daerah yang menjadi prioritasnya adalah NTB.
Karena itu Kemendag dikatakan sedang melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan dan Menteri PUPR agar rencana tersebut dapat terealisasi.
"Jadi bentuk dukungannya macam-macam, anggaran yang ada pun saya geser ke sebelah sini (NTB), kita koordinasikan dengan keuangan dan PUPR. Jadi tahun depan, semaksimal mungkin kita akan `grojokin` di sini supaya perputaran ekonomi bisa berjalan lancar," kata Enggar. (*)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang ditemui wartawan usai menyampaikan kuliah umum di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, Senin mengatakan, strategi untuk mendongkrak nilai ekspor produk NTB dilakukan dengan mengikutsertakan dalam setiap kegiatan promosi.
Intinya "seeing is believing" atau melihat dulu lalu percaya yaitu melihat dulu kemudian bisa membeli.
"Kalau produk kita tidak dikenal, bagaimana orang lain mau beli. Jadi promonya kita harus keluar, kita bisa melihatkan ini loh produk kita," kata Enggar sapaan akrab Menteri Perdagangan RI tersebut.
Salah satu wadah promosi produk lokal terbesar di Indonesia, jelasnya, dapat dipamerkan dalam kegiatan tahunan "Trade Expo Indonesia". Melalui ajang pameran tersebut, Mendag Enggar yakin dapat membantu pemulihan pasar produk NTB.
"Kita bantu siapkan fasilitas promo, termasuk melalui kegiatan `trade expo`, itu salah satu wadah besar di Indonesia untuk memperoleh pasar," ucapnya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa bentuk perhatian pemerintah kepada NTB telah dijalankan sesuai dengan amanah Presiden RI Joko Widodo. Dalam amanahnya, Presiden Jokowi telah memerintahkan kepada seluruh lembaga kementerian memberikan perhatian terhadap daerah terdampak bencana.
Tidak hanya dari sektor pembangunan infrastruktur penunjang kegiatan masyarakat, pemulihan kondisi perekonomian juga menjadi target utama pemerintah pascagempa bumi di NTB.
"Sesuai perintah Presiden, kita pastinya akan dorong, terlebih lagi daerah yang tertimpa bencana, NTB dan Palu, tentunya itu akan menjadi prioritas kita agar bisa segera mengejar pasar," ujar mantan Ketua Umum Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) ini.
Bahkan Kemendag RI berencana agar anggaran kegiatan di tahun 2019 terfokus pada pembangunan ekonomi di daerah terdampak bencana, salah satu daerah yang menjadi prioritasnya adalah NTB.
Karena itu Kemendag dikatakan sedang melakukan koordinasi dengan Menteri Keuangan dan Menteri PUPR agar rencana tersebut dapat terealisasi.
"Jadi bentuk dukungannya macam-macam, anggaran yang ada pun saya geser ke sebelah sini (NTB), kita koordinasikan dengan keuangan dan PUPR. Jadi tahun depan, semaksimal mungkin kita akan `grojokin` di sini supaya perputaran ekonomi bisa berjalan lancar," kata Enggar. (*)