Jakarta (ANTARA) -
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono menyebutkan bahwa program hunian vertikal jadi solusi kawasan padat penduduk di Provinsi DKI Jakarta.
"Kawasan kumuh dan padat penduduk adalah tanggung jawab utama yang harus segera ditangani," kata Suswono dalam kunjungannya ke warga yang tinggal di sepanjang rel kereta api dan bantaran Kali Cideng, Jakarta Pusat, Senin.
Dia mengatakan bahwa pembangunan rumah vertikal dan penataan ruang akan menjadi solusi yang mendukung kesejahteraan, keamanan dan kesehatan masyarakat Jakarta.
Dia mengatakan bahwa pembangunan rumah vertikal dan penataan ruang akan menjadi solusi yang mendukung kesejahteraan, keamanan dan kesehatan masyarakat Jakarta.
Suswono menjelaskan, dalam rangka mendukung tercapainya Kota Layak Huni Kelas Dunia dengan Infrastruktur yang Berkelanjutan, salah satu program utama adalah pembangunan rumah vertikal.
Di bawah program ini, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berencana membangun rumah susun yang terjangkau (rusunawa dan rusunami) di seluruh wilayah Jakarta.
"Program ini akan memanfaatkan lahan-lahan strategis yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan BUMD, termasuk pasar dan stasiun, untuk mengintegrasikan hunian dengan pusat-pusat ekonomi dan transportasi publik," katanya.
Suswono juga menambahkan pembangunan rumah vertikal ini ditargetkan untuk mengatasi kepadatan penduduk yang saat ini mencapai 15.900 orang per kilometer persegi (km²) di beberapa kecamatan di Jakarta dan memberikan akses perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Selain itu, rusun-rusun ini akan dilengkapi dengan subsidi sewa dan skema kepemilikan bertahap yang meringankan beban warga, " katanya.
Baca juga: Kemarin, tatib debat pilkada, survei pilgub hingga PUPR gelontor dana 200 juta di NTB
Baca juga: Kemarin, tatib debat pilkada, survei pilgub hingga PUPR gelontor dana 200 juta di NTB
Menteri Pertanian periode 2009-2014 ini juga memperkenalkan program "Kampung Keren Jakarta" yang bertujuan untuk meremajakan wilayah-wilayah dengan kepadatan tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, masih ada 450 RW kumuh di Jakarta. Program ini mencakup pembangunan ulang dengan konsep "urban village" yang lebih layak dan terintegrasi, meliputi peningkatan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, jalan dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga: Pemuda Indonesia gelar Festival Budaya sosialisasikan Pilkada
Baca juga: Pemuda Indonesia gelar Festival Budaya sosialisasikan Pilkada
Pria yang akrab dipanggil Pak Sus juga menyebutkan pendekatan ini didukung oleh target "Sustainable Development Goals" (SDGs), di mana Jakarta berkomitmen untuk mencapai akses universal terhadap air bersih, sanitasi yang layak dan pengelolaan sampah yang lebih baik.