Mataram (ANTARA) - Komisi IV Bidang Infrastruktur DPRD Nusa Tenggara Barat menemukan pengerjaan talud, tambal sulam dan drainase di ruas Jalan Rembige-Pemenang sepanjang 5 kilometer diduga amburadul dan cenderung dikerjakan secara asal-asalan serta tak memenuhi spesifikasi.
"Pekerjaan talud-nya itu tidak sesuai spesifikasi seperti pemasangan campuran yang tidak memenuhi standar 1:4. Padahal anggarannya sampai sebesar Rp11 miliar, tapi hasilnya mengecewakan," kata Anggota Komisi IV DPRD NTB, Suharto di Mataram, Selasa.
Komisi IV Bidang Infrastruktur DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah turun meninjau lokasi pengerjaan talud dan jalan tersebut pada Senin (21/10).
Selain mengevaluasi pengerjaan talud, Komisi IV DPRD NTB, kata Suharto, juga menilai pekerjaan tambal sulam aspal di Jalan Ruas Rembiga-Pemenang tidak mestinya dilakukan tambal sulam secara berulang-ulang. Mengingat anggaran yang digunakan cukup besar.
"Jangan sampai di satu titik itu kita tambal terus setiap tahun dan dikerjakan sebagai proyek tahunan," ujarnya.
Baca juga: Mataram siapkan jalan baru Rembiga-Lobar urai kemacetan
Aspek lain yang menjadi penekanannya adalah penyiapan drainase yang memadai di ruas jalan tersebut sebagai wadah untuk mengevakuasi genangan air juga dikerjakan tidak bagus.
"Saya melihat disepanjang Jalan Rembiga-Pemenang itu drainase-nya tidak memadai. Padahal fungsi drainase jalan itu mengevakuasi air yang terus menekan badan jalan. Kalau air terus menekan badan jalan dan tidak dievakuasi maka potensi longsor terhadap badan jalan itu cukup besar," ungkap Suharto.
Pemasangan tanggul jalan juga harus disertai dengan pemasangan PVC.
"Artinya pipa PVC jangan dipasang begitu saja karena fungsi PVC itu untuk menyalurkan air yang terjebak di bawah badan jalan itu. Apalagi saya melihat pemasangan pipa PVC nya asal-asalan," katanya.
Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi hasil dari turun lapangan tersebut.
"Tentu hasil turun lapangan ini akan dibahas bersama komisi. Bila perlu kami bersama gabungan komisi akan membentuk pansus bila memang itu diperlukan," ujarnya.
Menurutnya peningkatan ruas Jalan Rembige-Pemenang sepanjang 5 kilometer ini mencapai Rp11 miliar.
"Anggaran ini digunakan untuk pengerjaan talud, drainase dan tambal sulam badan jalan di beberapa titik sepanjang 2 kilometer," katanya.
"Pekerjaan talud-nya itu tidak sesuai spesifikasi seperti pemasangan campuran yang tidak memenuhi standar 1:4. Padahal anggarannya sampai sebesar Rp11 miliar, tapi hasilnya mengecewakan," kata Anggota Komisi IV DPRD NTB, Suharto di Mataram, Selasa.
Komisi IV Bidang Infrastruktur DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah turun meninjau lokasi pengerjaan talud dan jalan tersebut pada Senin (21/10).
Selain mengevaluasi pengerjaan talud, Komisi IV DPRD NTB, kata Suharto, juga menilai pekerjaan tambal sulam aspal di Jalan Ruas Rembiga-Pemenang tidak mestinya dilakukan tambal sulam secara berulang-ulang. Mengingat anggaran yang digunakan cukup besar.
"Jangan sampai di satu titik itu kita tambal terus setiap tahun dan dikerjakan sebagai proyek tahunan," ujarnya.
Baca juga: Mataram siapkan jalan baru Rembiga-Lobar urai kemacetan
Aspek lain yang menjadi penekanannya adalah penyiapan drainase yang memadai di ruas jalan tersebut sebagai wadah untuk mengevakuasi genangan air juga dikerjakan tidak bagus.
"Saya melihat disepanjang Jalan Rembiga-Pemenang itu drainase-nya tidak memadai. Padahal fungsi drainase jalan itu mengevakuasi air yang terus menekan badan jalan. Kalau air terus menekan badan jalan dan tidak dievakuasi maka potensi longsor terhadap badan jalan itu cukup besar," ungkap Suharto.
Pemasangan tanggul jalan juga harus disertai dengan pemasangan PVC.
"Artinya pipa PVC jangan dipasang begitu saja karena fungsi PVC itu untuk menyalurkan air yang terjebak di bawah badan jalan itu. Apalagi saya melihat pemasangan pipa PVC nya asal-asalan," katanya.
Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi hasil dari turun lapangan tersebut.
"Tentu hasil turun lapangan ini akan dibahas bersama komisi. Bila perlu kami bersama gabungan komisi akan membentuk pansus bila memang itu diperlukan," ujarnya.
Menurutnya peningkatan ruas Jalan Rembige-Pemenang sepanjang 5 kilometer ini mencapai Rp11 miliar.
"Anggaran ini digunakan untuk pengerjaan talud, drainase dan tambal sulam badan jalan di beberapa titik sepanjang 2 kilometer," katanya.