Labuan Bajo (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Timur (Matim) Jefri Guido Bedo mengatakan debat publik atau debat terbuka pertama pasangan calon (paslon) bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) Kabupaten Manggarai Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 merupakan pendidikan politik bagi masyarakat.
"Sasarannya adalah membangun masyarakat yang cerdas dalam berpolitik dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban dalam menyalurkan aspirasi politik," katanya dipantau melalui saluran YouTube KPU Kabupaten Manggarai Timur di Labuan Bajo, Selasa.
Ia menambahkan sasaran lainnya dalam penyelenggaraan debat publik itu agar masyarakat dapat menjalankan proses politik dalam berdemokrasi dengan memperhatikan norma-norma yang ada, beretika, dan santun.
Baca juga: Kemarin, tatib debat pilkada, survei pilgub hingga PUPR gelontor dana 200 juta di NTB
Baca juga: Kemarin, tatib debat pilkada, survei pilgub hingga PUPR gelontor dana 200 juta di NTB
KPU Kabupaten Manggarai Timur, lanjut dia, menyelenggarakan debat publik agar para paslon cabup-cawabup Kabupaten Manggarai Timur dapat menyampaikan visi dan misi serta memaparkan program kerja untuk meyakinkan 217.102 pemilih yang tersebar di 12 kecamatan 176 desa/kelurahan.
"Debat publik ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 10 tahun 2015 dan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024," ujarnya.
Sebelumnya, KPU Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menetapkan sebanyak empat paslon bupati-wabup pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Baca juga: Kejati NTB tunda penanganan satu kasus libatkan anggota DPRD
Baca juga: Kejati NTB tunda penanganan satu kasus libatkan anggota DPRD
Kempat paslon cabup-cawabup Manggarai Timur itu yakni Siprianus Habur dan Lucio Modo yang diusungnya oleh partai Golkar dan Demokrat. Agas Andreas dan Tarsius Sjukur yang diusung partai PAN, PKB, Nasdem, Gerindra, Perindo.
Selanjutnya, paslon bupati-wabup Selphyanus Tovin dan Frumensius Fredrik Anam yang diusung oleh Partai Hanura dan PDI-Perjuangan serta Yoseph Marto-Yeremias Dupa yang diusung oleh PKS, PKN, PBB, PSI dan Partai Gelora.