Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memaksimalkan pusat daur ulang (PDU) sampah yang ada di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah dalam rangka mengurangi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPS).

"Pusat daur ulang sampah di Kecamatan Praya Tengah itu tetap dimaksimalkan untuk mengurangi sampah plastik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah Lalu Sarkin Junaidi di Lombok Tengah, Jumat.

Ia mengatakan fasilitas pusat daur ulang sampah tersebut telah dilengkapi dengan mesin pemilih sampah dan mesin pengepres sampah.

Baca juga: Kodim Lombok Tengah mengajak masyarakat bersihkan Pantai Kuta

Gedung pusat daur ulang sampah dibangun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dalam rangka mendukung pemerintah daerah mengatasi persoalan sampah.

"Fasilitas pendukung yang sudah ada tetap dimanfaatkan untuk mengurangi sampah plastik di Lombok Tengah," katanya.   

Ia mengatakan keberadaan pusat daur ulang tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena sampah plastik tersebut memiliki nilai ekonomi, jika dikelola dengan baik.

"Hal itu bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat," katanya.

Baca juga: Maksimalkan pengelolaan sampah, Pemkab Lombok Tengah buka blok baru di TPA

Ia mengatakan warga yang bekerja di pusat daur ulang Kecamatan Praya Tengah tersebut sebelum telah diberikan pelatihan dalam hal pengelolaan sampah plastik.

"Sampah yang telah didaur ulang itu dijual kembali Bank sampah yang telah diajak untuk kerja sama dalam pengelolaan sampah plastik," katanya.

Ia mengatakan sementara itu produksi sampah di Lombok Tengah pada peralihan musim kemarau menuju musim hujan ini meningkat dari 50 ton per hari meningkat menjadi 70 ton per hari yang terbuang ke TPA Desa Pengengat, Kecamatan Pujut.

Baca juga: Pengelolaan sampah terintegrasi diterapkan di kawasan Mandalika

Oleh karena itu, pihaknya berharap partisipasi semua lapisan masyarakat untuk bisa melakukan pemilihan sampah dari rumah, sehingga sampah yang memiliki nilai ekonomi bisa didaur ulang.

"Penanganan sampah ini membutuhkan kolaborasi semua pihak, pemerintah desa, kecamatan maupun masyarakat itu sendiri," katanya.

Baca juga: Pemilahan sampah di TPA Pujut Lombok Tengah gunakan sistem timbunan

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024