Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan kepedulian antartetangga mampu menjaga masyarakat di Indonesia terhindar dari bahaya judi online (judol).
Hal itu disampaikan Meutya ketika melihat kerukunan antartetangga dalam kunjungan kerjanya memberi literasi digital tentang bahaya judi online di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
"Jaga supaya per kelurahan ini terlindungi (dari judi online). Caranya menjaga, nah ini kelebihan orang Indonesia yang tidak dimiliki oleh banyak negara lain. Kita ini sama tetangga peduli, di negara lain belum tentu begitu. Apalagi di kelurahan ini saya lihat tadi ibu-ibunya ini kenal semua satu sama lain ya, rata-rata ya. Saling ingatkan," kata Meutya, Selasa.
Menkomdigi mengatakan dalam penyebaran judi online tidak terhindar ada modus yang menyasar satu kelompok dalam satu lingkungan sehingga untuk menggagalkan modus tersebut maka masyarakat Indonesia harus saling menjaga satu sama lain.
Untuk itu Meutya membagikan kiat untuk masyarakat bisa mengenali ciri-ciri individu atau keluarga yang terindikasi mendapatkan masalah dari lilitan judi online. Salah satu ciri yang biasanya terjadi ialah individu atau keluarga tiba-tiba menarik diri dari kegiatan di lingkungan agar masalahnya tidak diketahui oleh pihak luar.
"Biasanya orang yang sudah terlilit, dia itu malah menjauh. Dia bukan cari pertolongan karena malu, karena aib. Jadi tolong ini jangan dilihat sebagai sesuatu yang memalukan, sesuatu yang aib," kata Meutya.
Menurutnya apabila ada individu atau keluarga yang terlihat mengalami ciri-ciri tersebut ada baiknya dirangkul oleh tetangganya agar masalah tersebut bisa diselesaikan. Harapannya dengan saling merangkul dan menjaga antartetangga, dengan demikian lilitan judi online pada individu atau keluarga yang terkait dapat segera teratasi dan ditemukan solusi.
Di samping meminta masyarakat menjaga toleransi antartetangga, Meutya mengatakan dalam memberantas dan mencegah penyebaran judi onlime pihaknya juga akan menggencarkan pemberian literasi digital ke kelompok-kelompok masyarakat potensial.
Ia meminta jajarannya untuk bisa membekali masyarakat hingga ke tingkat kelurahan mengenai pengetahuan agar tidak terlilit judi online maupun pinjaman online ilegal.
Baca juga: Polri berantas judi "online" dengan serius
"Memang dari kami juga harusnya terus namanya menjangkau. Karena harus terus-menerus mengingatkan, harus terus-menerus bicara supaya kita semua sadar (mengenai bahaya judi online). Dibantu juga nanti oleh pemerintahan provinsi," kata Meutya.
Dalam pemberian edukasi dan literasi digital, Meutya mengatakan bahwa pihaknya dengan aktif menggaet komunitas-komunitas dari berbagai lapisan masyarakat untuk menjadi relawan literasi digital.
Baca juga: Mencegah judi online sejak usia dini
Ia berharap generasi muda yang menjadi generasi yang paling banyak menggunakan teknologi digital bisa ikut mengambil bagian untuk menjadi relawan tersebut sehingga dapat menjaga lingkungannya dari dampak negatif digitalisasi.
"Kami juga ingin elemen anak muda yang memang melek digital untuk juga membantu memerangi kejahatan-kejahatan siber," ujarnya.
Hal itu disampaikan Meutya ketika melihat kerukunan antartetangga dalam kunjungan kerjanya memberi literasi digital tentang bahaya judi online di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
"Jaga supaya per kelurahan ini terlindungi (dari judi online). Caranya menjaga, nah ini kelebihan orang Indonesia yang tidak dimiliki oleh banyak negara lain. Kita ini sama tetangga peduli, di negara lain belum tentu begitu. Apalagi di kelurahan ini saya lihat tadi ibu-ibunya ini kenal semua satu sama lain ya, rata-rata ya. Saling ingatkan," kata Meutya, Selasa.
Menkomdigi mengatakan dalam penyebaran judi online tidak terhindar ada modus yang menyasar satu kelompok dalam satu lingkungan sehingga untuk menggagalkan modus tersebut maka masyarakat Indonesia harus saling menjaga satu sama lain.
Untuk itu Meutya membagikan kiat untuk masyarakat bisa mengenali ciri-ciri individu atau keluarga yang terindikasi mendapatkan masalah dari lilitan judi online. Salah satu ciri yang biasanya terjadi ialah individu atau keluarga tiba-tiba menarik diri dari kegiatan di lingkungan agar masalahnya tidak diketahui oleh pihak luar.
"Biasanya orang yang sudah terlilit, dia itu malah menjauh. Dia bukan cari pertolongan karena malu, karena aib. Jadi tolong ini jangan dilihat sebagai sesuatu yang memalukan, sesuatu yang aib," kata Meutya.
Menurutnya apabila ada individu atau keluarga yang terlihat mengalami ciri-ciri tersebut ada baiknya dirangkul oleh tetangganya agar masalah tersebut bisa diselesaikan. Harapannya dengan saling merangkul dan menjaga antartetangga, dengan demikian lilitan judi online pada individu atau keluarga yang terkait dapat segera teratasi dan ditemukan solusi.
Di samping meminta masyarakat menjaga toleransi antartetangga, Meutya mengatakan dalam memberantas dan mencegah penyebaran judi onlime pihaknya juga akan menggencarkan pemberian literasi digital ke kelompok-kelompok masyarakat potensial.
Ia meminta jajarannya untuk bisa membekali masyarakat hingga ke tingkat kelurahan mengenai pengetahuan agar tidak terlilit judi online maupun pinjaman online ilegal.
Baca juga: Polri berantas judi "online" dengan serius
"Memang dari kami juga harusnya terus namanya menjangkau. Karena harus terus-menerus mengingatkan, harus terus-menerus bicara supaya kita semua sadar (mengenai bahaya judi online). Dibantu juga nanti oleh pemerintahan provinsi," kata Meutya.
Dalam pemberian edukasi dan literasi digital, Meutya mengatakan bahwa pihaknya dengan aktif menggaet komunitas-komunitas dari berbagai lapisan masyarakat untuk menjadi relawan literasi digital.
Baca juga: Mencegah judi online sejak usia dini
Ia berharap generasi muda yang menjadi generasi yang paling banyak menggunakan teknologi digital bisa ikut mengambil bagian untuk menjadi relawan tersebut sehingga dapat menjaga lingkungannya dari dampak negatif digitalisasi.
"Kami juga ingin elemen anak muda yang memang melek digital untuk juga membantu memerangi kejahatan-kejahatan siber," ujarnya.