Lombok Tengah (Antaranews NTB) - PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan Busines and Export Development Organization (BEDO) dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menjalin kerja sama dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah setempat.
Kerja sama tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan sebanyak 100 pelaku UMKM dari beberapa kecamatan yang digelar di kantor Bupati Lombok Tengah, di Praya, Senin.
Dewan Penasehat BEDO, Maria Satiaputri, menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM di Kabupaten Lombok Tengah, mampu bersaing dengan waralaba nasional.
"Kami ingin meningkatkan kapasitas UMKM lokal, baik dari sisi produksi dan kualitas produk sehingga bisa menjadi produk unik yang bisa diterima pasar modern," katanya.
Ia mengatakan pelatihan penguatan kapasitas akan berlangsung selama tiga hari. Selanjutnya, akan diberikan pendampingan hingga Maret 2019 agar peserta pelatihan bisa mandiri dan meningkatkan eksistensi usahanya.
Maria menambahkan sebagai yayasan nonprovit yang didukung penuh oleh Sampoerna, pihaknya berkewajiban membantu UMKM.
Pelaku usaha di Kabupaten Lombok Tengah dipilih sebagai lokasi karena daerah tersebut memiliki banyak destinasi, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"KEK Mandalika merupakan salah satu destinasi unggulan nasional yang harus didukung oleh UMKM dengan daya saing yang kuat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Tengah, Ikhsan, mengapresiasi program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh BEDO yang didukung oleh Sampoerna.
Menurut dia, upaya tersebut akan dapat membangkitkan wirausaha baru di Lombok Tengah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi lokal.
"KEK Mandalika dengan Pantai Kuta yang indah diyakini menjadi pasar baru bagi UMKM ke depan," katanya.
Program pelatihan dan pendampingan tersebut, lanjut dia, juga diharapkan akan mampu membangkitkan semangat para pelaku UMKM di Kabupaten Lombok Tengah, khususnya yang terdampak gempa.
Ikhsan menyebutkan sekitar 200 UMKM terdampak gempa. Semuanya tersebar di Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Pringgarata, dan Kopang.
"Tidak sedikit dari UMKM di empat kecamatan itu yang terdampak parah oleh bencana gempa lalu, sehingga harus segera dipulihkan," katanya. (*)
Kerja sama tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan sebanyak 100 pelaku UMKM dari beberapa kecamatan yang digelar di kantor Bupati Lombok Tengah, di Praya, Senin.
Dewan Penasehat BEDO, Maria Satiaputri, menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM di Kabupaten Lombok Tengah, mampu bersaing dengan waralaba nasional.
"Kami ingin meningkatkan kapasitas UMKM lokal, baik dari sisi produksi dan kualitas produk sehingga bisa menjadi produk unik yang bisa diterima pasar modern," katanya.
Ia mengatakan pelatihan penguatan kapasitas akan berlangsung selama tiga hari. Selanjutnya, akan diberikan pendampingan hingga Maret 2019 agar peserta pelatihan bisa mandiri dan meningkatkan eksistensi usahanya.
Maria menambahkan sebagai yayasan nonprovit yang didukung penuh oleh Sampoerna, pihaknya berkewajiban membantu UMKM.
Pelaku usaha di Kabupaten Lombok Tengah dipilih sebagai lokasi karena daerah tersebut memiliki banyak destinasi, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"KEK Mandalika merupakan salah satu destinasi unggulan nasional yang harus didukung oleh UMKM dengan daya saing yang kuat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Tengah, Ikhsan, mengapresiasi program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh BEDO yang didukung oleh Sampoerna.
Menurut dia, upaya tersebut akan dapat membangkitkan wirausaha baru di Lombok Tengah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi lokal.
"KEK Mandalika dengan Pantai Kuta yang indah diyakini menjadi pasar baru bagi UMKM ke depan," katanya.
Program pelatihan dan pendampingan tersebut, lanjut dia, juga diharapkan akan mampu membangkitkan semangat para pelaku UMKM di Kabupaten Lombok Tengah, khususnya yang terdampak gempa.
Ikhsan menyebutkan sekitar 200 UMKM terdampak gempa. Semuanya tersebar di Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Pringgarata, dan Kopang.
"Tidak sedikit dari UMKM di empat kecamatan itu yang terdampak parah oleh bencana gempa lalu, sehingga harus segera dipulihkan," katanya. (*)