Mataram (Antaranews NTB) - Sampai sekarang temuan sejarah kompleks pemakaman kuno di atas bukit Desa Peresak kecamatan batukliang, kabupaten Lombok Tengah, belum terungkap juga.   
    
Zaenal abidin warga  Peresak di Mataram, Selasa, mengaku dirinya pernah menanyakan perihal kompleks makam di bukit ini tetapi orang tua yang ditanya malah heran.

Pasalnya dari kakek buyutnya diapun tidak mendapat cerita siapa yang dimakamkan di komplek pemakaman tersebut. "Kakek buyut saya saja tidak tahu siapa yang dimakamkan disitu apalagi saya. Makam  sudah ada. Tahunya cuma kubur makam," jelasnya.
     
Dari batu nisan yang ada di komplek pemakaman dapat digambarkan ada beberapa tipe bentuk nisan. Dari makam yang berada di dataran tertinggi dan paling besar, nisan berbentuk persegi empat dengan lebar 40 sentimeter terlihat dari atas seperti ukiran bunga teratai dan bunga matahari berjumlah delapan serta ornamen lainya.

Agak kebawah terdapat bentuk garis. Sedang pada batu nisan yang lain selain ukiran ornamen ada tulisan huruf Arab.
    Motif batu nisan di Kompleks pemakaman kuno di atas bukit Desa Peresak kecamatan batukliang, kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan pantauan di lapangan, komplek makam masih terlihat asli dan terjaga cukup baik. Hal itu seiring kepercayaan masyarakat makam  memiliki aura mistis yang kuat.
    
"Sampai sekarang masih sering saya lihat orang yang suka bersemedi di batu ini," katanya sambil menunjuk dua dari tiga batu besar yang ada di kompleks makam.

Zaenal berharap segera ada penelitian dari pihak berwenang sehingga masyarakat bisa mengetahui sejarah bagaimana kehidupan masa lalu di wilayah Peresak dan sekitarnya.

Sebelumnya juga, Warga Dusun Ranjok, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, menemukan benda purbakala yang diduga batu nisan dari kedalaman lima meter saat menggali sumur di atas lahan garapannya.

Temuan benda purbakala di Pulau Lombok, terhitung banyak hanya sayangnya perhatian pemerintah yang menangani benda-benda keperbukalaan itu, kurang dengan tidak melakukan langkah-langkah pengamanan maupun melakukan penelitian untuk mengungkapnya.
     

Pewarta : Dedi Suhadi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024