Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan petir melanda sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat saat hari pencoblosan surat suara pada Pilkada Serentak 27 November 2024.
"Angin permukaan di wilayah Nusa Tenggara Barat bertiup dengan arah bervariasi, dominan dari tenggara hingga barat laut dengan kecepatan angin maksimum 35 kilometer per jam," kata prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Dhian Yulie Cahyono, dalam laporannya di Mataram, Rabu.
Menurut prakiraan BMKG, saat pagi hujan ringan mengguyur seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat, kecuali Kota Bima yang diprakirakan cerah berawan.
Baca juga: KPU antisipasi potensi partisipasi di Mataram turun akibat cuaca ekstrem
Ketika masuk siang hari, hujan disertai petir berpotensi terjadi di sebagian besar Nusa Tenggara Barat, dan hanya Kota Mataram yang diprakirakan diguyur hujan sedang.
Beranjak ke malam hari, seluruh wilayah di Nusa Tenggara Barat diprakirakan cerah berawan.
BMKG menyarankan masyarakat yang hendak melakukan pencoblosan surat suara di TPS saat pagi atau siang hari agar menyiapkan payung dan jas hujan.
Rata-rata suhu udara di Nusa Tenggara Barat berkisar antara 22 sampai 32 derajat Celcius dengan kelembapan udara rentang 61 sampai 94 persen.
Baca juga: Pj Bupati ingatkan KPU antisipasi cuaca ekstrem di Pilkada Lombok Timur 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan jumlah daftar pemilih tetap dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun ini sebanyak 3,96 juta pemilih. Mereka tersebar di 8.405 TPS yang berada 1.166 desa/kelurahan dan 117 kecamatan.
Data KPU menyebutkan bahwa Kabupaten Lombok Timur menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah paling sedikit pemilih.
Baca juga: Logistik penanganan bencana dampak cuaca ekstrem disiapkan di Mataram
"Angin permukaan di wilayah Nusa Tenggara Barat bertiup dengan arah bervariasi, dominan dari tenggara hingga barat laut dengan kecepatan angin maksimum 35 kilometer per jam," kata prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Dhian Yulie Cahyono, dalam laporannya di Mataram, Rabu.
Menurut prakiraan BMKG, saat pagi hujan ringan mengguyur seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat, kecuali Kota Bima yang diprakirakan cerah berawan.
Baca juga: KPU antisipasi potensi partisipasi di Mataram turun akibat cuaca ekstrem
Ketika masuk siang hari, hujan disertai petir berpotensi terjadi di sebagian besar Nusa Tenggara Barat, dan hanya Kota Mataram yang diprakirakan diguyur hujan sedang.
Beranjak ke malam hari, seluruh wilayah di Nusa Tenggara Barat diprakirakan cerah berawan.
BMKG menyarankan masyarakat yang hendak melakukan pencoblosan surat suara di TPS saat pagi atau siang hari agar menyiapkan payung dan jas hujan.
Rata-rata suhu udara di Nusa Tenggara Barat berkisar antara 22 sampai 32 derajat Celcius dengan kelembapan udara rentang 61 sampai 94 persen.
Baca juga: Pj Bupati ingatkan KPU antisipasi cuaca ekstrem di Pilkada Lombok Timur 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan jumlah daftar pemilih tetap dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun ini sebanyak 3,96 juta pemilih. Mereka tersebar di 8.405 TPS yang berada 1.166 desa/kelurahan dan 117 kecamatan.
Data KPU menyebutkan bahwa Kabupaten Lombok Timur menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah paling sedikit pemilih.
Baca juga: Logistik penanganan bencana dampak cuaca ekstrem disiapkan di Mataram