Mataram, 23/7 (ANTARA) - Aktivitas Gunung Sangeangapi (1.842 meter) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat  (NTB) terus dipantau, kata pengamat gunungapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Agus Budianto.

       "Aktivitas Gunung Sangeangapi sejak 4 Juni 2009 meningkat yang  diindikasikan dengan peningkatan gempa vulkanik, gempa hembusan dan gempa tremor," katanya ketika dihubungi dari Mataram, Kamis.

         Ia mengatakan Gunung Sangeangapi yang secara administratif terletak di Kecamatan Wera Timur, Kabupaten Bima, NTB masih berstatus waspada.

         "Kami akan terus mempelajari dan memantau kegiatan Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima tersebut karena masih terjadi gempa vulkanik, gempa hembusan dan gempa tremor,  meski tidak menunjukkan peningkatan yang berarti," katanya.

        Menurut dia, pantauan terakhir pada 3 Juli 2009 menyebutkan terjadi 11 kali gempa hembusan, gempa tremor vulkanik secara menerus dengan amplituda maksimum 6 mm, tujuh  kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik jauh, dan sembilan kali gempa tektonik lokal.

        Ia mengatakan, hingga kini belum ada data hasil pantauan terakhir mengenai aktivitas Gunung Sangeangapi.

        Menurut sejarah letusan Gunung Sangeangapi, erupsi terakhir terjadi pada tahun 1997-1999. Sifat erupsinya adalah eksplosif serta kombinasi eksplosif dan efusif yang dicirikan  pembentukan kubah lava.

        "Saat terjadi erupsi tahun 1985, seluruh penduduk dievakuasi ke wilayah Sangeang Darat di Kecamatan Wera. Letusan tahun 1985 diikuti awan panas, semburan abu  dan aliran lava," katanya. (*)




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025