Jakarta (ANTARA) - Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga menggandeng lima entitas mitra sebagai langka awal mempromosikan Indonesia Sport Promotor (Inaspro) untuk memajukan industri olahraga di Indonesia.
 

"Kerja sama di akhir tahun 2024 ini merupakan tahap awal dalam perencanaan, dan step berikutnya adalah urusan bisnis harus dihitung sehingga di awal 2025 LPDUK bisa memastikan program-programnya dapat langsung berjalan," kata Direktur LPDUK Ferry Kono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

LPDUK melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan lima entitas mitra yaitu Dash Sports terkait pengelolaan dana dan usaha keolahragaan terkait pengembangan acara khusus usia dini di Indonesia.

Kemudian, kerja sama dengan PT Khairad Visi Media terkait pengembangan ekosistem media untuk mendukung industri dan usaha keolahragaan, dengan Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) terkait pengembangan sumber daya manusia keolahragaan dan industri kebugaran di Indonesia.

Selain itu, dengan PT Infia Pariwara Nusantara tentang pengelolaan dan pengembangan usaha kawasan untuk mendukung sarana dan prasarana keolahragaan serta degan PT Bangga Merah Putih terkait pengelola dana dan usaha keolahragaan terkait pengembangan ajang olahraga internasional kelompok umur 13, 14, dan 15 tahun.

Kelima mitra bersama tim LPDUK selanjutnya akan membahas poin-poin teknis kerja sama termasuk potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang kemudian dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama dan diharapkan sudah disepakati pada awal 2025.

Ferry Kono menjelaskan, selain kelima mitra itu, LPDUK juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Fisio Mitra Investasi terkait pemanfaatan alat kesehatan barang milik negara Ex-SPPOI.

Baca juga: Kemenpora mendukung keterlibatan swasta melalui ISFEX 2024

Ia mengatakan, para mitra yang sudah bertandatangan dengan LPDUK sebetulnya sudah berdiskusi selama berbulan-bulan sebelumnya sehingga sudah ada kesepahaman terkait potensi PNBP.

PNBP yang dihasilkan dari sektor keolahragaan, kata dia, bisa kemudian digunakan lagi untuk meningkatkan berbagai layanan keolahragaan kepada masyarakat. Ia mengatakan selain sejumlah mitra tersebut, masih akan ada mitra lainnya yang akan segera bekerjasama dengan LPDUK dalam ruang lingkup yang lain.

Semuanya upaya itu menjadi bagian dari proses, sehingga LPDUK atau Inaspro dapat memenuhi harapan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo untuk memajukan industri olahraga dan menjadi mesin yang dapat menyokong berbagai kegiatan untuk mendukung dan membesarkan industri olahraga.

Baca juga: APEC 2024 dan inklusivitas industri olahraga

Ferry Kono menambahkan, pada 2025 mendatang, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memiliki deputi yang khusus menangani industri olahraga. Dengan adanya deputi khusus itu, kata dia, diharapkan akan ada regulasi-regulasi terkait industri olahraga dan LPDUK atau Inaspro berperan sebagai operator.

Salah satu pihak mitra, Founder & CEO Dash Sport Ananda Aryaguna mengaku bangga dapat menjalin kerjasama dengan LPDUK untuk melakukan pengelolaan dana dan usaha keolahragaan terkait pengembangan ajang khusus usia dini di Indonesia.

“Kita sudah sering membuat acara usia dini dan pembinaan usia dini itu penting, terutama olahraga aquatik dan atletik, sebagai dasar untuk terjun ke berbagai cabang olahraga lain," ujarnya.

Ia berharap kerja sama dengan LPDUK ini kita harapkan bisa membuat acara olahraga di tanah air lebih besar dan meriah.


 


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024