Natuna (ANTARA) - Nama Bandar Udara (Bandara) Ranai di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), diusulkan untuk diubah menjadi Bandara Raden Sadjad.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Ranai Ade Yuliana, di Natuna, Senin, mengatakan Raden Sadjad merupakan nama seorang anggota TNI Angkatan Udara perintis pangkalan udara di wilayah itu..
Menurut dia, Bandara Ranai diresmikan Presiden Ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo pada 2016.
Sedangkan usulan perubahan nama dimulai sejak 2019 dan sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak melalui surat persetujuan, yaitu Gubernur Kepri, Bupati Natuna, DPRD Natuna, masyarakat adat, pihak keluarga Raden Sadjad, dan pengelola bandara.
"Pak Suroso (pimpinan bandara 2019) mengawali perubahan nama ini, saat itu satu persyaratan masih kurang yakni poin dua (Persetujuan DPRD Provinsi Kepri), kemudian di 2024 kita mulai lagi untuk diajukan ke Kementerian Perhubungan," ujar dia lagi.
Menurut dia, perubahan nama didasari dari permintaan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA), sebagai penghargaan kepada Mayor Udara Raden Sadjad, dan hal demikian juga didasari Pasal 39 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 39 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
"Kami sudah ketemu dengan DPRD tingkat satu (provinsi) dan sudah keluar surat persetujuannya," ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa alasan tidak digunakannya nama Ranai, dikarenakan adanya kecenderungan beberapa proyek infrastruktur untuk memilih nama berdasarkan tokoh sejarah atau peristiwa penting yang berhubungan dengan wilayah tersebut.
Baca juga: Kabaharkam Polri atensi khusus jalur menuju Bandara Ngurah Rai
Selain itu, penggunaan nama yang memiliki daya tarik tertentu, bisa menjadi bagian dari strategi untuk mempromosikan daerah sebagai tujuan wisata atau meningkatkan citra bandara.
"Selain membutuhkan persetujuan dari berbagai pihak, kita juga harus mempublikasikan perubahan nama melalui media cetak dan elektronik, dan membuat pernyataan bahwa tidak ada keberatan dari masyarakat atau Lembaga setelah proses publikasi dilakukan," kata dia lagi.
Baca juga: Kemarin, Bandara Lombok jelang Nataru, pemberangkatan PMI jalur resmi hingga Museum NTB pameran koleksi terbarunya
Dia menambahkan, pihaknya juga mengusulkan agar bandara Ranai naik menjadi kelas II.
"Selain perubahan nama, kami juga mengusulkan agar Bandara Ranai menjadi kelas II," ujar dia lagi.