TransNusa perkuat akses udara Bima-Bali dengan penerbangan langsung

id TransNusa, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bandara Bima, Penerbangan Bima-Bali

TransNusa perkuat akses udara Bima-Bali dengan penerbangan langsung

Maskapai TransNusa tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima (BMU)–Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS), Senin (15/12/2025). Pembukaan penerbangan langsung rute Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima (BMU)–Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS), diharapkan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta konektivitas antar wilayah di Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-TransNusa)

Bima (ANTARA) - Maskapai TransNusa memperkuat akses dan konektivitas udara antara Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali melalui pembukaan penerbangan langsung rute Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima (BMU)–Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS), yang mulai beroperasi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

DCEO TransNusa, Bayu Sutanto melalui Distrik Manajer TransNusa Bima, Yoga Jumantoro, kepada ANTARA, mengatakan, penerbangan perdana rute tersebut dilayani pesawat dengan nomor registrasi PK-TJC.

"Pada hari pertama operasional, penerbangan Denpasar-Bima mengangkut 88 penumpang dengan total bagasi tercatat 851 kilogram, sementara penerbangan Bima-Denpasar membawa 87 penumpang dengan bagasi 466 kilogram," katanya di Bima, Kamis.

Ia menjelaskan, tingkat keterisian penumpang pada penerbangan awal menunjukkan respons positif dari masyarakat. Bahkan, pada hari kedua operasional, jumlah penumpang hampir memenuhi kapasitas pesawat yang tersedia sebanyak 95 kursi.

"Pada rute Denpasar-Bima tercatat sebanyak 94 penumpang, terdiri atas 88 dewasa, lima anak, dan satu bayi. Sedangkan rute Bima-Denpasar mengangkut 90 penumpang, terdiri atas 87 dewasa, dua anak, dan satu bayi," ujar Yoga.

Menurutnya, tingginya minat masyarakat menggunakan penerbangan langsung ini mencerminkan kebutuhan akan akses transportasi udara yang cepat dan efisien, sekaligus menjadi peluang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Yoga menambahkan, penumpang TransNusa pada penerbangan tersebut tidak hanya didominasi masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara. Sejumlah wisatawan asing tercatat membawa papan selancar, yang menunjukkan potensi besar pengembangan sektor pariwisata di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Suroso, mengatakan masuknya maskapai TransNusa akan semakin memperluas aksesibilitas dan konektivitas wilayah timur Pulau Sumbawa dengan Bali sebagai salah satu hub penerbangan nasional dan internasional.

"Penerbangan langsung dengan rute BMU-DPS ini dilayani maskapai TransNusa menggunakan pesawat tipe 909," kata Suroso.

Ia menilai, kehadiran TransNusa di Bandara Bima diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta mengendalikan harga tiket pesawat yang selama ini relatif tinggi.

"Yang terpenting, harga tiket bisa lebih terjangkau, sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dan kemudahan dalam menggunakan transportasi udara,” ujarnya.

Suroso menambahkan, dengan beroperasinya TransNusa, jumlah maskapai penerbangan yang melayani Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima kini bertambah menjadi dua, setelah sebelumnya dilayani Wings Air. Maskapai lain seperti Citilink sempat beroperasi, namun saat ini telah dialihkan ke bandara lain.

Ia berharap, kehadiran rute langsung Bima-Denpasar dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta konektivitas antar wilayah di Nusa Tenggara Barat.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.