Abu Dhabi (ANTARA) - Chief Executive Officer Pertamina New & Renewable Energy (NRE) John Anis memastikan bahwa kebutuhan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk pembuatan B40 tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng.

“Berdasarkan proyeksi dari produksi dan lain sebagainya, sejauh ini masih cukup positif. Kami masih bisa memproduksi B40 tanpa ada gangguan nanti ke kebutuhan rumah tangga, kebanyakan kan CPO untuk minyak goreng,” ujar John kepada ANTARA ketika ditemui setelah menghadiri Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu.

Proyeksi tersebut, kata John, juga selalu dikoordinasikan dalam forum bersama para produsen CPO, untuk memastikan keamanan stok CPO dalam hal memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Terkait dampak B40 terhadap rasio ekspor, John menyampaikan bahwa hal tersebut tergantung pada produksi CPO di dalam negeri. Apabila produksi B40 mengambil porsi CPO yang ditujukan untuk ekspor, ia meyakini dampaknya tidak akan terlalu buruk kepada keuangan negara.

“Lihat gambaran besarnya. B40 itu juga mengurangi impor diesel, kan. Nah, memang berkurang ekspornya, tetapi impor juga berkurang. Berarti, ada penghematan devisa negara,” kata John.

Terlebih, lanjut dia, produksi B40 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang sangat strategis, yakni bahan bakar. John meyakini akan ada multiplier effect di Indonesia setelah bahan bakar B40 diimplementasikan.

Multiplier effect tersebut tidak terbatas pada penghematan devisa negara, tetapi juga menjadikan bahan bakar yang digunakan lebih ramah lingkungan.

“Pada saat menambah proporsi CPO untuk B35 ke B40, kami akan tetap balance positif. Ditambah lagi akan ada multiplier effect. Banyak manfaatlah,” ucap John.

Baca juga: Loyalitas pelanggan jadi inspirasi

Biodiesel 40 atau B40 merupakan campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan bahan bakar nabati berbasis minyak sawit sebesar 40 persen.

Implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40 persen.

Baca juga: PGE bidik Lumut Balai II beroperasi April 2025

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), mendukung program pemerintah terkait penerapan campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan bahan bakar nabati berbasis minyak sawit sebesar 40 persen atau biodiesel B40 mulai 1 Januari 2025.

KPI mulai menjalankan mandatori pemerintah untuk program Biodiesel 40 persen atau B40 sebagai bahan bakar nabati (BBN) guna mendukung swasembada energi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: CEO Pertamina NRE pastikan B40 tak ganggu stok CPO untuk minyak goreng


Pewarta : Putu Indah Savitri
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025