Jakarta (ANTARA) - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memastikan pemenuhan hak dan kompensasi karyawan yang terdampak restrukturisasi bisnis akan terpenuhi sesuai peraturan perundang-undangan.

Direktur sekaligus CEO BukaFinancial & Commerce Bukalapak Victor Lesmana menegaskan bahwa proses tersebut dilakukan dengan transparansi dan komunikasi yang baik.

"Dari proses restrukturasi tersebut, ada beberapa karyawan yang terdampak. Untuk karyawan-karyawan yang terimbas tersebut kami juga sudah komunikasikan dan kami akan memberikan kompensasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Victor dalam pemaparan publik secara virtual di Jakarta, Kamis.

Hal ini merupakan dampak dari adanya restrukturisasi perusahaan yang dilakukan sebagai bagian dari efisiensi dan penyesuaian strategi jangka panjang.

Victor menjelaskan bahwa restrukturisasi tidak dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap. Proses ini diharapkan selesai dalam empat minggu ke depan dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada kuartal II 2025.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperkuat fokus pada segmen usaha inti dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien. Salah satu langkah yang diambil adalah penghentian layanan produk fisik secara bertahap, yang akan dimulai pada Februari 2025.

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi kontribusi segmen produk fisik yang hanya menyumbang sekitar 3 persen dari total pendapatan Bukalapak.

Baca juga: Saham BUKA bisa dekati Rp100 jika sentimen negatif berlanjut

Dengan berfokus pada bisnis yang memiliki prospek jangka panjang yang lebih baik, Bukalapak bertujuan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan Adjusted EBITDA yang positif dalam waktu dekat.

"Perseroan berharap langkah ini dapat membawa dampak yang baik terhadap kondisi operasional dan kinerja keuangan di masa depan dikarenakan Perseroan dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang cukup signifikan," jelasnya.

Baca juga: Surat bebas COVID-19 dijual bebas, Tokopedia dan Bukalapak bertindak

Adapun Bukalapak memiliki posisi keuangan yang kuat dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid sebesar Rp19 triliun per akhir kuartal III 2024.

Dari dana IPO sebesar Rp21,85 triliun, sekitar Rp11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha Bukalapak dan Entitas Anak melalui modal kerja, pembelian aset, joint ventures, dan investasi.


 

Pewarta : Bayu Saputra
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025