Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (31/1) menyebutkan bahwa sekitar 14.000 warga Palestina membutuhkan perawatan khusus di luar Jalur Gaza.

"Di tengah laporan 2.500 anak yang berisiko meninggal di Gaza butuh evakuasi medis segera, antara 12.000-14.000 orang membutuhkan perawatan khusus di luar wilayah kantong tersebut," kata Perwakilan WHO di Wilayah Palestina, Rik Peeperkorn.

Ia menekankan bahwa kebutuhan kesehatan di jalur padat penduduk itu "sangat besar", di tengah "hancurnya sistem kesehatan yang luar biasa".

Menurutnya, hanya 18 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, dengan hanya sepertiga – 57 dari 142 pusat layanan kesehatan primer dan 11 rumah sakit darurat – yang juga berfungsi sebagian.

Baca juga: Pembatasan Israel lemahkan gencatan senjata dan pemulihan Gaza

"Gencatan senjata menjadi kabar baik bagi peningkatan bantuan kami," katanya.

Ia menambahkan bahwa kedatangan pengungsi di wilayah utara telah meningkatkan kebutuhan kesehatan. "Jadi, 450.000 orang telah menyeberang ke Gaza utara (dan) hanya ada 10 rumah sakit yang beroperasi sebagian di Kota Gaza dan satu rumah sakit yang beroperasi seadanya di Gaza utara".

Baca juga: Jerman tolak relokasi warga Palestina ke negara tetangga

Ia mengungkapkan bahwa WHO berencana memperluas pelayanan Rumah Sakit al-Shifa dengan menambah 200 tempat tidur.

Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan penaksiran untuk renovasi Rumah Sakit Indonesia dan membangun fasilitas kesehatan prefabrikasi di kota Gaza.

Sumber: WAFA-OANA


 


Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025