Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengatakan penyidik komisi antirasuah telah memeriksa 53 orang saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi dengan tersangka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

"Sampai dengan saat ini telah dilakukan permintaan keterangan sebanyak 53 orang saksi," kata Setyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis.

Setyo juga mengungkapkan pihak KPK juga memintai keterangan dari enam orang ahli dalam penyidikan tersebut, selain itu penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi dalam rangka pengumpulan barang bukti.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan KPK

Penyidik KPK hari ini melakukan penahanan terhadap Hasto selama 20 hari ke depan terhitung mulai tanggal 20 Februari 2025 sampai dengan tanggal 11 Maret 2025 dan di Rutan KPK.

Penyidik KPK menerapkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Setyo mengatakan penyidik menerapkan pasal tersebut karena intervensi yang dilakukan Hasto Kristiyanto menyebabkan Harun Masiku lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) komisi antirasuah dan buron hingga saat ini.

Setyo menerangkan KPK pada 8 Januari 2020 tengah menggelar OTT terhadap para pihak yang terlibat dalam perkara dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, salah satu target OTT tersebut adalah Harun Masiku.

Baca juga: Harun Masiku lolos dari OTT karena intervensi Hasto, kata KPK

Namun Hasto memberi memerintahkan Nur Hasan selaku penjaga Rumah Aspirasi di Jl. Sutan Syahrir No 12 A, yang biasa digunakan sebagai kantor oleh Hasto, untuk menelpon Harun Masiku supaya merendam ponselnya dalam air dan segera melarikan diri.

"Atas perbuatan tersebut, menyebabkan HM tidak dapat ditangkap dan melarikan diri sampai dengan saat ini," kata Setyo.

Kemudian, kata Setyo, pada tanggal 6 Juni 2024, sebelum Hasto diperiksa sebagai saksi oleh KPK, Hasto memerintahkan stafnya yang bernama Kusnadi untuk menenggelamkan ponsel yang dalam penguasaan Kusnadi agar tidak ditemukan oleh KPK.

"Di mana (dalam ponsel tersebut) terdapat substansi yang berkaitan dengan pelarian tersangka HM yang perkaranya saat ini sedang ditangani KPK," ujarnya.

Baca juga: KPK: Tak ada politisasi dalam perkara Sekjen PDIP Hasto

Penyidik KPK juga menemukan bahwa Hasto mengumpulkan beberapa orang terkait dengan perkara Harun Masiku dan mengarahkan agar orang-orang tersebut pada saat dipanggil oleh KPK, tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.

Diduga tindakan tersebut bertujuan untuk merintangi serta mempersulit proses penyidikan perkara suap yang sedang berjalan.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto ditahan, Menko Yusril: hormati putusan KPK
Baca juga: PDIP nilai tak ada urgensi KPK tahan Sekjen Hasto Kristiyanto
Baca juga: Usai Hasto ditahan KPK, Kader PDIP di bawah pimpinan Megawati diminta tetap solid
Baca juga: Megawati tak tunjuk Plt Sekjen PDIP pengganti Hasto


Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025