Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan koordinasi kesiapan dan penanganan angkutan Lebaran dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa agar dapat berjalan aman dan lancar.
"Sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian bersama, salah satunya potensi pasar tumpah menjadi titik kemacetan," kata Menhub seusai berkoordinasi dengan Gubernur Jatim di Surabaya sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data historis, kata Menhub, diketahui setidaknya terdapat potensi 15 pasar tumpah di jalur mudik arteri Jatim pada 26 – 29 Maret 2025.
Beberapa di antaranya adalah Pasar Bagor di Nganjuk, Pasar Babat di Lamongan, Pasar Duduk Sampean, Pasar Wonokromo, Jalan Pasar Kembang, serta Jalan Genteng Besar di Gresik.
Selain itu, Pasar Tanah Merah, Pasar Blega, serta Pasar Galis di Bangkalan, Pasar Ikan Camplong di Sampang, Pasar Krian di Sidoarjo, Pasar Lawang dan Pasar Singosari di Malang, juga Pasar Ranuyoso dan Pasar Klakah di Lumajang.
Menhub menyampaikan sejumlah usulan untuk menghindari terjadinya kemacetan dari pasar tumpah.
"Dapat dilakukan koordinasi juga antisipasi lokasi dan waktu operasi pasar tumpah khususnya pada hari pasaran, serta pengendalian dan pengaturan hambatan samping seperti kios dan alat tradisional,” ujarnya.
Selain potensi kepadatan akibat pasar tumpah, Menhub juga meminta Pemerintah Provinsi Jatim mengantisipasi kepadatan di lokasi wisata seperti Jatim Park, Selecta, Museum Angkut, Wana Wisata Padusan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pusat perbelanjaan, Pantai Kenjeran, Kebun Binatang Surabaya, serta Pantai Marina.
Baca juga: Mudik gratis Lebaran 2025 tetap ada meski efisiensi anggaran
Kemudian, keselamatan juga menjadi salah satu hal yang perlu mendapat perhatian penuh. Menhub meminta Pemprov Jatim memperhatikan keselamatan masyarakat, khususnya di perlintasan sebidang.
Sebab, terhitung di Jatim terdapat 941 perlintasan sebidang dan berdasarkan data kecelakaan perlintasan sebidang 2024-2025 terdapat kecelakaan yang berdampak pada sepeda motor (38 persen), mobil (37 persen), serta angkutan barang (25 persen).
“Dibutuhkan perhatian khusus dan solusi bersama untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan. Perlu dilakukan sosialisasi keselamatan dari pemerintah daerah setempat agar menjadi perhatian masyarakat sekitar perlintasan sebidang,” tutur Menhub.
Baca juga: Harga tiket pesawat domestik turun 13-14 persen saat Lebaran
Pada pertemuan itu juga dibahas mengenai kerja sama dan kolaborasi lainnya antara lain antisipasi perubahan pola operasional Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, posko angkutan Lebaran dan mudik gratis, peningkatan akses dan layanan angkutan feeder, pengaturan dan rekayasa lalu lintas, serta penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah menyatakan kesiapan jajaran Pemprov Jatim untuk bersinergi menyukseskan angkutan Lebaran 2025.
“Dengan silaturahim menyampaikan program besar penyiapan angkutan Lebaran di 2025 ini sangat detail sekali," kata Khofifah.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta jajaran kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.