Mataram (Antaranews NTB) - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengapresiasi percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi yang mengguncang Nusa Tenggara Barat pada akhir Juli hingga Agustus 2018.
Hal ini disampaikan Mardani Ali Sera saat bertemu Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah dalam rangka kunjungan kerja anggota Komisi II DPR RI ke Mataram, Kamis.
Mardani menilai progres penanganan gempa di Lombok sudah baik.
"Di Inpresnya memang mengamanatkan untuk membangun rumah yang tahan gempa, tidak bisa sembarangan membangun. Bentuknya juga diharuskan bergotong royong. Awalnya memang lambat, namun kini banyak yang berhasil, tinggal mereplikasi dan melanjutkan ke tempat-tempat lain," kata Mardani.
Ia juga menyampaikan harapan dan upayanya untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Salah satunya meminta perhatian pemerintah pusat.
"Kita akan minta bantuan-bantuan yang sudah direncanakan oleh pemerintah pusat sejumlah Rp3,5 triliun dan lain-lain itu segera diturunkan. Kami Juga meminta proyek KEK Mandalika, smelter di PT Amman Mineral Nusa Tenggara segera di-On kan agar ekonomi masyarakat di NTB dapat bergerak cepat," ujar Mardani.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menyatakan kunjungan kerja Komisi II DPR RI, dalam rangka mendapatkan penjelasan terkait penanganan pascabencana gempa, pelayanan publik khususnya perizinan, juga terkait reformasi birokrasi di NTB.
Ia mengatakan berbagai kondisi umum dan perkembangan terakhir dalam proses rehan rekon paska Gempa di lombok.
"Kendala-kendala sudah kita selesaikan pelan-pelan, rumah tahan gempa yang diinstruksikan pemerintah, kini sudah lebih banyak pilihannya sehingga lebih mudah bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, terkait kondisi warga pascagempa Lombok yang membuatnya tersentuh sekaligus bangga dengan warga NTB.
"Yang membuat kami terenyuh saat itu adalah, saat pascagempa di Palu, masyarakat kami yang terkena musibah juga ikut mengirimkan hasil-hasil panennya ke Palu," katanya.
Hal ini disampaikan Mardani Ali Sera saat bertemu Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah dalam rangka kunjungan kerja anggota Komisi II DPR RI ke Mataram, Kamis.
Mardani menilai progres penanganan gempa di Lombok sudah baik.
"Di Inpresnya memang mengamanatkan untuk membangun rumah yang tahan gempa, tidak bisa sembarangan membangun. Bentuknya juga diharuskan bergotong royong. Awalnya memang lambat, namun kini banyak yang berhasil, tinggal mereplikasi dan melanjutkan ke tempat-tempat lain," kata Mardani.
Ia juga menyampaikan harapan dan upayanya untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB. Salah satunya meminta perhatian pemerintah pusat.
"Kita akan minta bantuan-bantuan yang sudah direncanakan oleh pemerintah pusat sejumlah Rp3,5 triliun dan lain-lain itu segera diturunkan. Kami Juga meminta proyek KEK Mandalika, smelter di PT Amman Mineral Nusa Tenggara segera di-On kan agar ekonomi masyarakat di NTB dapat bergerak cepat," ujar Mardani.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menyatakan kunjungan kerja Komisi II DPR RI, dalam rangka mendapatkan penjelasan terkait penanganan pascabencana gempa, pelayanan publik khususnya perizinan, juga terkait reformasi birokrasi di NTB.
Ia mengatakan berbagai kondisi umum dan perkembangan terakhir dalam proses rehan rekon paska Gempa di lombok.
"Kendala-kendala sudah kita selesaikan pelan-pelan, rumah tahan gempa yang diinstruksikan pemerintah, kini sudah lebih banyak pilihannya sehingga lebih mudah bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu, terkait kondisi warga pascagempa Lombok yang membuatnya tersentuh sekaligus bangga dengan warga NTB.
"Yang membuat kami terenyuh saat itu adalah, saat pascagempa di Palu, masyarakat kami yang terkena musibah juga ikut mengirimkan hasil-hasil panennya ke Palu," katanya.